BENGKULU, BETVNEWS - Sudah 94 tahun gagasan dan semangat persatuan pemuda, yang sejak 28 Oktober 1928 diikrarkan oleh para pemuda pada saat itu. Dimana hal ini bertujuan untuk membangkitkan semangat Indonesia sebagai bangsa yang satu.
Semangat kebangkitan para pemuda tentunya tidak boleh mati begitu saja, karena memang keberadaan pemuda akan sangat berperan dalam kemajuan bangsa Indonesia. Oleh karena semangat berorganisasi bagi pemuda, harus terus ditanamkan hingga kapanpun.
BACA JUGA:Bengkel Tambal Ban di Depan Polda Bengkulu Dibobol Maling
Terlebih bahwa generasi yang ada pada saat ini akan segera menua, dengan kata lain bahwa masa senior-senior yang sedang menjalankan organisasi negara ini akan segera berakhir, karena mereka sudah harus digantikan dengan generasi selanjutnya.
Lalu siapa yang selanjutnya akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di Negeri ini, tentunya para generasi muda yang telah mempersiapkan segalanya, yang telah mengisi kemampuan dan keinginan untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi.
BACA JUGA:Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Bersurat ke Polri, Ini Tuntutannya...
"Sejak 94 tahun yang lalu para anak muda telah bertekad, bahwa Negeri ini tidak akan baik-baik saja tanpa peranan generasi muda, sehingga sudah saatnya anak-anak muda mengambil alih tongkat estafet kepemimpinan di Negeri ini," ungkap Jonaidi, SP, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu.
Bahwa Negera ini tidak akan pernah bubar hingga 50 tahun, 100 tahun bahkan hingga selamanya, oleh karena itu bahwa bangsa ini akan terus berlanjut, sehingga generasi muda selanjutnya akan menjadi pemegang tongkat estafet, akan menjadi penerus dalam memperjuangkan cita-cita bangsa ini.
BACA JUGA:Pemerintah Diminta Perhatikan Nasib Penyandang Disabilitas
"Lalu siapa yang akan melanjutkan kepemimpinan Indonesia, adalah mereka yang benar-benar telah siap, yang memiliki idealisme, memiliki wawasan dan pengetahuan untuk menjadi seseorang yang dapat merubah Negeri ini kemudian," tambahnya.
Generasi muda janganlah membenci negeri ini, janganlah membenci terhadap pemerintahan yang mungkin tidak memuaskan generasi muda, namun lebih peduli lagi dengan keadaan ini, mulai berfikir untuk menjadi salah satu yang bergerak dalam membebaskan negeri dari kesakitan.
BACA JUGA:Hadiri Kejurnas Anggar, Jonaidi SP: Saatnya Anggar Bengkulu Berkiprah di Kancah Nasional
Para anak muda yang dengan sumpahnya telah sepakat, bahwa hanya bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu, seharusnya mulai berkembang dan berfikir untuk menjadi pemimpin untuk generasi selanjutnya.
"Mari kita maknai sumpah pemuda ini sebagai refleksi diri, dan mulai mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pemimpin yang merubah tatanan bangsa, dan membangun cita-cita rakyat Indonesia," akhir Jonaidi SP.