BENGKULU, BETVNEWS - Kesenian tradisional di Bengkulu minim perhatian pemerintah. Hal itu terlihat dari minimnya bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah, untuk para penggiat kesenian tradisional.
Kesenian tradisional di Bengkulu sangatlah beragam. Mulai dari seni tari, lagu daerah, bedendang dan lainnya. Yang akhirnya harus bertahan dengan bermodalkan semangat dari masing-masing kelompok.
BACA JUGA:2 Bunga Raflesia Mekar Serentak di Lubuk Resam
Salah satu Guru Seni Budaya di SMPN 6 Kota Bengkulu, Novian yang juga turut berkecimpung di kesenian bengkulu di Sanggar Gratil mengaku kurangnya perhatian pemerintah bukan hanya dari bantuan dana melainkan juga sosialisasi.
“Saya rasa kurangnya sosialisasi bahwa kesenian seperti yang saya tekuni yakni tari membuatnya menjadi terkesan di tinggal, selain daripada bantuan dana,” ujar Novian Guru Seni Budaya, Minggu 06 November 2022.
BACA JUGA:Pendaftaran AD HOC PPK dan PPS Melalui SIAKBA, Cek Disini
“Saya harap kedepannya akan ada bentuk perhatian terutama kepada generasi penerus agar kesenian bengkulu tidak tergeser oleh perkembangan zaman,” ujarnya.
Sementara itu, 3 pelajar Kota Bengkulu yakni Andini, Elsi dan Gina yang juga tergabung di Sanggar Muaro Rafflesia pun berharap kedepannya ada wadah bagi pelajar khususnya untuk mengembangkan kreatifitas seni tari di Bengkulu yang saat ini tidak ada.
BACA JUGA:Pergelaran Seni Nuansa Bengkulu Selatan-Kaur Meriahkan HUT Provinsi Ke 54
“Saya menyukai seni tari dan sudah masuk sanggar sejak berusia 12 tahun, saya harap pemerintah dapat memberikan perhatian kepada kami dan juga pelajar seusia kami yang memang memiliki minat dan bakan di seni tari,” ujar Gina.
“Iya kami juga berharap demikian. Perhatian yang diinginkan ini juga harus di upayakan pemerintah untuk di berikan kepada sanggar-sanggar lainnya di Kabupaten Kota,” tutup Elis dan Andini.