BENGKULU, BETVNEWS - Ribuan jemaat umat Kristiani Bengkulu mengikuti misa Natal di Gereja ST Yohanes di Kota Bengkulu, Minggu 25 Desember 2022. Perayaan Natal pada 2022 ini terasa lebih spesial, terlebih jika dibandingkan dengan 2 tahun terakhir, lantaran dilakukan secara daring dikarenakan adanya pandemi Covid 19.
Dimana berdasarkan Surat Edaran dari Kementerian Agama, bahwa pada tahun ini umat kristiani diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah Natal di Gereja secara langsung.
Kepala Gereja Paroki ST. Yohanes, Pendeta Paulus Sarmono mengungkapkan, usai melandainya pandemi, di tahun ini para jemaat datang langsung ke gereja untuk beribadah dan merayakan Natal.
BACA JUGA:Polisi Segera Gelar Perkara Dugaan Mark UP BPNT di Seluma, Ini Jadwalnya
"Misa Natal tahun ini jemaat langsung datang ke gereja untuk beribadah dan merayakan hari natal secara bersama," ungkap Kepala Gereja Paroki ST. Yohanes Pendeta Paulus Sarmono.
Pada perayaan Natal 2022 ini, mengangkat tema "Pulanglah mereka ke Negerinya melalui jalan lain". Dengan tema tersebut diharapkan agar umat Kristiani mencari alternatif untuk tidak putus asa dalam menghadapi 2023 mendatang.
BACA JUGA:47 Personil Lengkap Dikerahkan Hingga Pendeteksi Bom di Gereja ST. Yohanes Bengkulu, Ada Apa?
Dalam pelaksanaannya Misa Natal dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama Misa Natal dimulai pukul 07.00 WIB. Selanjutnya untuk sesi kedua pukul 09.00 WIB, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi dengan mengatakan lewat jalan lain, itu kita diajak untuk mencari alternatif, supaya kita tidak putus asa, supaya kita mempunyai pengharapan di tahun 2023. Apalagi di tahun 2023, mulai tahun Politik di Indonesia, dan adanya prediksi krisis," tambahnya.
BACA JUGA:Antisipasi Terorisme di Perayaan Natal, Ini Jumlah Personil yang Diturunkan Polres BS
Dalam memaknai tema Natal ini, Salah satu jemaat, Yustina Nani mengungkapkan, bahwa sebagai umat Kristiani maka hendaknya hidup harus sederhana dan mau berbagi sesama.
"Yang terpenting dalam menjadi umat Kristiani adalah harus hidup sederhana dan mau berbagi. Ditambah dengan adanya prediksi akan adanya Resesi di 2023 mendatang maka umat Kristiani harus terus menjaga persatuan," ujar Yustina.