BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Raih Predikat Zona Hijau Pelayanan Publik
Jenis bakteri tersebut bisa berkembang melalui saluran pencernaan, khususnya di lambung.
Orang yang tinggal pada lingkungan sanitasi buruk, rumah padat penduduk, hingga sering konsumsi obat antiradang nonsteroid (OAINS) dengan jangka panjang, rentan akan infeksi H. pylori.
BACA JUGA:Ibu Tunggal di Kepahiang Terima Bantuan Bedah Rumah
Infeksi tersebut biasa diatasi dengan meminum dua jenis obat antibiotik dalam waktu yang bersamaan. Tujuannya untuk mencegah H. pylori mengembangkan resistensi pada obat antibiotik tertentu.
Tak hanya itu, penanganan infeksi H. pylori bisa meliputi obat-obatan sebagai membantu lambung untuk bisa pulih, contohnya penghambat pompa proton.
BACA JUGA:Hasil Sidang Etik Richard Eliezer: Tetap Jadi Anggota Polri, namun Demosi 1 Tahun
5. Irritable bowel syndrome (IBS)
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah suatu gangguan yang ada di usus besar dan bisa menyebabkan sering sendawa, kram, kembung, hingga diare.
Gejala IBS tersebut bisa diredakan, dokter biasanya menganjurkanmu untuk mengonsumsi suplemen serat, obat pencahar tersebut dapat mengontrol sembelit, obat-obatan diare, hingga antikolinergik sebagai pereda kram usus yang menyakitkan.
BACA JUGA:Menurut Imam Al-Ghazali Ini 6 Hakikat Puasa bagi Kehidupan
6. Gastroesophageal reflux disease (GERD)
GERD yang juga disebut sebagai penyakit asam lambung naik, hal ini terjadi saat asam lambung kembali naik menuju kerongkongan (esofagus). Sehingga, kamu sering mengalami sendawa.
Dalam mengatasi sendawa yang terus-menerus sebab GERD, disarankan dokter untuk memberi obat antasida sebagai menetralisir asam lambung, obat penurun produksi asam, hingga obat penghambat produksi asam dan juga menyembuhkan kerongkongan.
BACA JUGA:Peringati Isra Mi’raj 1444 H, BKOW Bengkulu Gelar Pengajian Akbar
7. Intoleransi laktosa