Diperkirakan bahwa dampak dari tabrakan ini akan mengganggu tata surya dan menghamburkan sejumlah besar benda langit dan material yang ada di bumi.
BACA JUGA:Konter Pulsa di Kota Bengkulu Dibobol Maling, Pemilik Rugi Jutaan Rupiah
Awan debu yang sangat besar, atau dukhan, dikatakan sebagai material yang berhamburan ke angkasa.
Mirip dengan hipotesis kepunahan dinosaurus jutaan tahun yang lalu, awan debu ini diperkirakan akan menelan atmosfer bumi, mencegah sinar matahari mencapai permukaan, menyebabkan penurunan suhu yang tajam, dan menyebabkan kematian semua makhluk hidup.
BACA JUGA:Belajar Budidaya Jamur Tiram, Puluhan Anggota TNI Berseragam Lengkap Datang ke Sini
Ensiklopedia Islam Menelisik Hakikat Nur hingga Kabut Asap Tanda Kiamat, karya Hafidz Muftisany, mengklaim bahwa Al Qurtubi menggabungkan dua pandangan Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas dalam tafsirnya. Al Qurtubi menegaskan bahwa asap dukhan ini bisa saja muncul dua periode.
Kedatangan Nabi Muhammad SAW untuk menghukum kaum kafir Quraisy merupakan periode pertama.
BACA JUGA:Seistimewa Ini Ternyata, Baitul Makmur Setiap Hari Dikunjungi 70.000 Malaikat, Rumah Penduduk Langit
Periode kedua, di sisi lain, merupakan tanda yang jelas bahwa akhir dunia sudah dekat dan mungkin merupakan peristiwa meteor yang menghantam permukaan bumi dan menghasilkan asap tebal.
Wallahua'lam. (*)