BACA JUGA:2 Parpol Tidak Penuhi Syarat Bacaleg DPRD Kaur, 16 Partai Lanjut Tahap Verfikasi
"Buku tersebut dipersembahkan untuk memperjuangkan kesetaraan gender, hal ini sesuai dengan amanat presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa seluruh manusia memiliki peluang dan kesempatan yang setara," kata Dinno.
Dalam buku yang ditulis oleh Bapak Proklamator, Ir. Soekarno yang berjudul Sarinah – Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia yang terbit pada tahun 1963, pun menyampaikan bahwa pergerakan perempuan telah berubah menjadi suatu gerakan sosialisme.
BACA JUGA:Temuan BPK, TGR 9 OPD Pemkab Bengkulu Tengah Capai Rp 2 Miliar
Yaitu tatanan dunia baru tercipta dengan kaum perempuan dan kaum laki-laki sama-sama mendapat kebahagiaan, tanpa ada penindasan dan pembodohan diantara keduanya.
Bukan hanya sama haknya namun juga kesetaraan dan keseimbangan dalam kehidupan tatanan dunia yang dicita-citakan.
Presiden Soekarno juga menekankan perempuan harus keluar dari permasalahan rumah tangga seperti cuci piring, baju, dan sebagainya.
BACA JUGA:Penting Diketahui! Inilah Hikmah Ujian Kehidupan, Kasih Sayang Allah Menyertai
"Lebih dari itu, merebut kemerdekaan adalah tanggung jawab bersama. Bukan hanya milik kaum laki-laki saja, melainkan kaum perempuan pun juga memilikinya. Di samping itu pula, ia menyatakan secara tegas bahwa perempuan memiliki andil yang besar dalam melahirkan tunas-tunas bangsa," sambung Dinno.
BACA JUGA:Jadi Korban Pelecehan Seksual, Pelajar SMP Ditolak Ikut Ujian Sekolah di Rumah
Dalam masyarakat modern yang terus mengalami kemajuan teknologi dan inovasi, perjuangan untuk kesetaraan perempuan merupakan isu yang sangat penting.
Organisasi seperti Women's Equality Party, She Should Run, UN Women, dan Equality Now bekerja untuk memastikan bahwa perempuan di seluruh dunia haruslah diberikan hak yang sama, dilindungi dari kekerasan domestik dan seksual, dan diberikan pendidikan yang memadai.