U-14 Seluma Ikut Liga Kemenpora Dengan Biaya Pribadi

BETVNEWS - Kesebelasan Sepakbola U-14 Kabupaten Seluma (SSB Tunas Muda), hari ini memulai laga dalam ajang kompetisi sepak bola Kemenpora usia 14 tahun, di lapangan sepakbola Pondok Pesantren Pancasila Kota Bengkulu, Minggu (19/08). Datang dengan semangat kemerdekaan, anak-anak Remaja asal Seluma ini berangkat tanpa perhatian sama sekali dari pihak pemerintah Kabupaten Seluma. Bagaimana tidak, untuk hadir mengharumkan kabupaten yang tertinggal ini, mereka dengan rela melakukan iuran seadanya untuk bisa berlaga di ajang tersebut. Memang dalam laga pembuka ini, U-14 kabupaten Seluma harus mengakui keunggulan dari SSB Pagar Dewa kota Bengkulu, dengan skor yang sangat telak. Menurut Adeng pelatih SSB Tunas Muda U- 14, mereka hadir kesini memang penuh dengan semangat. Walaupun tanpa perhatian sama sekali dari pemerintah Kabupaten Seluma, namun tidak menyurutkan tekad remaja penerus bangsa ini untuk dapat berlaga di ajang piala Kemenpora tersebut dengan harapan dapat mengharumkan Seluma yang katanya Kabupaten paling Tertinggal ini. "Kita hadir dengan semangat, tekad dari anak-anak muda ini sangat kuat, walaupun tanpa perhatian sama sekali dari pemerintah daerah, namun anak-anak ini rela iuran pribadi untuk tetap berlaga di ajang tersebut dengan harapan dapat mengharumkan nama Seluma," sampai Adeng Pelatih SSB Tunas Muda yang juga pernah memperkuat PS Bengkulu ini, berharap para pemainnya tidak patah semangat dengan hasil tersebut, namun tetap bersemangat karena ini merupakan perjalanan awal untuk para remaja ini. "Ini awal dari perjalanan mereka, walaupun menelan kekalahan namun ini adalah pengalaman pertama mereka untuk melihat pemain-pemain dari daerah lain," terusnya SSB Tunas Muda Seluma, akan kembali berlaga pada Selasa 21 Agustus mendatang, namun Adeng menyampaikan bahwa dia akan mempertimbangkan untuk hadir atau tidak. Karena ia pun merasa kasihan jika biaya harus kembali dibebankan kepada para pemaian. "Sebenarnya Selasa kita akan kembali berlaga disini, namun kita akan pertimbangkan untuk datang atau tidak karena kasihan anak-anak jika semua harus dibebankan kepada mereka," tutupnya (Wizon Paidi)