Kisah Perang Uhud yang Dipimpin Langsung Oleh Nabi Muhammad dan Pelajaran di Dalamnya

Sabtu 03-06-2023,13:35 WIB
Editor : Ria Sofyan

 

Nabi Muhammad membentuk formasi tempur di Gunung Uhud. Pasukan Quraisya Mekkah tidak menduga bahwa mereka akan bertemu.

 

Pasukan Muslim dibunuh pohon-pohon kekuatan sudah saling berhadap-hadapan suseuai tradisi bangsa Arab. Mereka akan saling mengirimkan wakilnya duel satu lawan satu antara wakil dari pihak pasukan muslim dan pasukan Quraisy. 

 

Pasukan Quraisya bergerak lebih jauh diikuti pasukan muslim bersiap untuk menghunuskan tombaknya merebut gerak maju pasukan Quraisy semakin dekat.

 

Tiba-tiba saja anak-anak warnah berhamburan dari puncak gunung untuk hujan anak panah. Membuat kavaleri tertahan, mereka harus menghindari anak panak yang menghujam.

 

Pasukan kavaleri Quraisya Mekkah munduru untuk melakukan konsolidasi ular hujan anak panah dan jatuhkan korban.  Singkatnya dalam perang banyak yang gugur syahid dengan tubuh penuh anak panah namun pengorbanan mereka tidak sia-sia.

 

Nabi Muhammad berhasil selamat dari kepungat tersebut tanpa koordinasi pasukan muslin menderita korban yang cukup banyak.  Salah satu korban adalah Hamzah bin Abdul Muthalib, Paman Nabi. Korban yang jatuh dari pihak Quraisy pun terbilang banyak meskipun tidak sebanyak pasukan Muslim.

 

Pasukan Quraisy memutuskan mundur dan kembali ke Mekkah. Setelah perang usai Nabi mensalatkan dan memakamkan para sahabat yang guguur Syahid di Gunung Uhud.

 

Nabi sendiri mengalami luka yang cukup parah. Dari perang dapat diambil pelajaran berharga tentang pentingnya persatuan dan kepatuhan pada perintah pemimpin dalam sebuah peperangan. 

Kategori :