BACA JUGA:Sadis! Ini 5 Tradisi Suku Pedalaman Papua Nugini Ekstrem, Nomor 4 Paling Fatal
4. Tatung – Singkawang
Tradisi tatung ini selalu diadakan di kota Singkawang menjelang Cap Go Meh. Perayaan Cap Go Meh di daerah ini berlangsung sangat meriah dengan kehadiran tatung. Dalam pawai yang diadakan sangat meriah ini para tatung akan kebal terhadap benda – benda tajam, jadi selama parade tatung akan melakukan peragaan seperti debus.
5. Kebo-keboan – Banyuwangi
Ritual yang diadakan setahun sekali ini selalu diadakan setiap tanggal 10 Suro atau 10 Muharam di desa Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi. Upacara ini mengharuskan beberapa laki – laki berdandan menjadi kerbau dan berkorban untuk membajak sawah. Setelah membajak sawah kebo – keboan ini diarak mengelilingi desa disertai karnaval kesenian rakyat bertujuan untuk meminta hujan ketika musim kemarau.
BACA JUGA: Tradisi Ekstrem Masyarakat di China, Suami Gendong Istri yang Hamil di Atas Bara Api, Merinding!
6. Tradisi Adu Betis – Sulawesi Selatan
Dusun Paroto, Desa Sanaeko, Barebbo, Bone, Sulawesi Selatan melakukan tradisi adu betis. Tradisi ini dilakukan lewat permainan Malanca. Intinya para pemuda harus mengeluarkan kekuatannya agar bisa mengikuti tradisi adu betis ini.
7. Tradisi Pemakaman Suku Minahasa – Sulawesi Utara
Suku Minahasa memosisikan jenazah duduk sambil memeluk kakinya bukan dalam posisi tidur. Tradisi pemakaman seperti ini menurut kepercayaan melambangkan keadaan suci dan membawa kebaikan. Selain harus dalam posisi duduk, arah posisi mayat harus menghadap ke arah utara. Hal ini disebabkan karena cerita turun temurun dari nenek moyang orang Minahasa.
BACA JUGA:Adat Sumando, Tradisi Melamar Masyarakat Suku Pesisir Tapanuli Tengah, Sarat Makna
8. Tabuik – Sumatera Barat
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat di Pantai Barat, Sumatera Barat yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara tabuik ini digelar setiap hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Upacara tradisi ini menjadi simbol dan bentuk ekspresi rasa duka yang mendalam dan rasa hormat umat Islam di Pariaman terhdapat cucu Nabi Muhammad SAW.
9. Dugderan – Semarang
Tradisi yang sudah ada sejak dahulu ini adalah penanda bahwa bulan puasa telah datang. Salah satu ciri khas dari acara ini adalah arak – arak warak ngendok. Warak ngendok ini adalah bintang rekaan yang bertubuh kambing, berkepala naga serta memiliki kulit sisik emas.
BACA JUGA:Mangongkal Holi Tradisi Masyarakat Suku Batak, Membongkar Tulang Belulang dari Kuburan