"Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu." (Q.S. Ash-Shaffat:139-148)
BACA JUGA:Kisah Keledai Nabi Uzair, Bukti Kekuasaan Allah hingga Dijamin Menjadi Hewan Penghuni Surga
Kisah ini bermula dari perjalanan dakwah Nabi Yunus AS yang ingin mencoba meyakinkan masyarakat Niniwe, Mosul, Irak untuk kembali ke jalan Allah.
Sebab, kaum tersebut masih melakukan aktivitas musyrik yaitu penyembahan berhala. Puluhan tahun lamanya Nabi Yunus AS berjuang, namun tetap tidak membuahkan hasil.
Nabi Yunus AS kemudian marah dan berniat meninggalkan negeri itu. Namun, setelah kepergiannya, ternyata orang-orang Niniwe bertaubat. Singkat cerita, Nabi Yunus AS menaiki kapal untuk meninggalkan Niniwe. Kapal yang ditumpanginya dipenuhi kargo dan penumpang.
Dalam perjalanan, kapal menghadapi badai. Karena kelebihan muatan, kapten kapal memutuskan untuk membuang salah satu penumpang untuk meringankan beban kapal.
Sang kapten mengundi untuk menentukan penumpang yang akan dibuang ke laut.
Atas kehendak Allah SWT, nama Nabi Yunus AS selalu keluar dalam beberapa kali undian.
Akhirnya dia dibuang ke laut hingga ditelan oleh ikan yang sangat besar. Tanpa disadari, selama 40 hari Nabi Yunus AS telah berada di dalam perut ikan ini.
Nabi Yunus tidak berhenti berdzikir dan memohon ampunan Allah SWT, karena memilih meninggalkan umatnya alih-alih membimbingnya.
Dzikir dan tasbih yang dilantunkan Nabi Yunus menggema ke seantero lautan, sampai akhirnya Allah SWT memerintahkan Ikan Nun untuk memuntahkan Nabi Yunus AS di sebuah pulau. Setelah dimuntahkan, Nabi Yunus AS dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.
Tubuh Nabi Yunus AS sangat kurus, karena tidak makan dan minum dari perut ikan Nun dan hanya bertasbih serta berdzikir kepada Allah SWT.
Namun atas izin Allah SWT, banyak keajaiban terjadi yang mampu mengembalikan kesehatan dan kesegaran Nabi Yunus AS.
Itulah akhir dari kisah Ikan Nun yang menelan Nabi Yunus. Namun, ada beberapa kisah menyatakan bahwa ikan Nun yang juga terkait dengan Nabi Sulaiman AS.