Namun walaupun buah ini memiliki berbagai manfaat dan berukuran kecil, bukan berarti Anda bebas mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak. Karena kalori pada kurma juga sangat tinggi.
2. Semangka
Salah satu buah favorit Nabi Muhammad SAW yang terakhir yaitu semangka. Buah menyegarkan ini memang sarat akan rasa yang enak dan kandungan vitamin serta mineral yang sangat baik bagi tubuh.
Bahkan, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Tak satupun dari wanita yang sedang hamil dan makan semangka akan gagal untuk menghasilkan keturunan yang baik di wajah dan sangat baik dalam sifat.”
Selain itu, kegemaran Nabi Muhammad SAW dalam mengonsumsi buah semangka juga dijelaskan dari riwayat Aisyah bahwa, “Sesungguhnya Nabi -SAW- sering makan semangka disertai ruthab.” (HR.at-Tirmidzy no.1843, dishahihkan oleh al-Albany dalam Shahih at-Tirmidzy no.1843).
3. Anggur
Buah ini merupakan jenis buah favorit Nabi Muhammad SAW. Biasanya anggur dijadikan salah satu menu saat berbuka puasa oleh Nabi Muhammad SAW. Dan tidak dapat dipungkiri, anggur memang memiliki rasa yang sangat nikmat dan banyak sekali kandungan vitaminnya.
Dan mengenai keistimewaan anggur ini bahkan di jelaskan dalam Surah Ar-Rad ayat 4 yang menyebutkan jika anggur memiliki kelebihan dari segi rasa jika dibanding buah yang lain.
4. Labu
Selain karena khasiat labu yang sangat baik untuk kesehatan, labu juga merupakan salah satu buah kesukaan Nabi Muhammad SAW. Kandungan air pada labu sendiri memang sangat banyak, sehingga membuat labu sangat menyegarkan.
Buah labu juga sangat bermanfaat untuk kesehatan paru-paru, mencegah cacat pada janin, mengobati asma, tekanan darah, penyakit jantung dan kanker.
Labu yang menjadi buah favorit Nabi Muhammad SAW ini juga telah dijelaskan oleh Muhammad bin Basyar dari Muhammad bin Ja'far yang diriwayatkan juga oleh Abdurrahman bin Mahdi.
Keduanya menerima dari Syu'bah dari Qatabah yang sumbernya berasal dari Anas bin Malik r.a. Beliau menyebutkan bahwa “Nabi SAW menggemari labu. Maka (pada suatu hari) beliau diberi makanan itu atau diundang untuk makan makanan itu (labu). Aku pun mengikutinya, maka makanan itu (labu) kuletakkan dihadapannya, karena aku tahu beliau menggemarinya.”