BENGKULU, BETVNEWS - Sarana dan prasarana Sekolah Dasar Negeri (SDN) 129 Kabupaten Kaur sangat jauh dari kata layak.
Ruang kelas tempat siswa belajar sungguh memprihatinkan. Diruangan itu para siswa terpaksa belajar dalam kondisi seadanya
BACA JUGA:Tak Punya Hati! Dua Pria Aniaya dan Jarah Rumah Tukang Rongsok di Kaur Bengkulu
Dinding kelas menggunakan papan yang tidak menutup sepenuhnya. Bukan hanya itu, dalam satu ruangan disekat menjadi dua kelas. Lebih terlihat mirip kandang daripada ruangan belajar mengajar.
BACA JUGA:Oknum Wartawan dan ASN Terjaring OTT Polres Kaur, Begini Kata Kapolres
Bangunan sekolah tak layak ini merupakan hasil dari swadaya wali murid yang dibangun 18 tahun yang lalu.
Padahal SDN 129 Kabupaten Kaur merupakan salah satu sekolah Negeri dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kaur yang terletak di Desa Cinta Makmur/SP8, Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur.
BACA JUGA:Tersangka Kelima Perintangan Korupsi Dana BOK Kaur Ditahan Kejati Bengkulu
Jarak sekolah dengan Pusat Pemerintahan Kabupaten Kaur terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaur sekitar 1 hingga 2 jam saja jika ditempuh dengan kendaraan roda 2 atau roda 4.
BACA JUGA:Innalillahi Beberapa Hari Tak Terlihat, Kakek di Kaur Ditemukan Meninggal
Tempatnya yang jauh membuat SDN 129 Kaur luput dari perhatian Pemda serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kaur, sehingga bantuan terutama gedung tempat belajar mengajar terkucilkan dan hanya mengandalkan hasil swadaya seadanya dari wali murid.
BACA JUGA:Dinas Ketahanan Pangan Kaur Sudah Gelontorkan Bantuan 33 Ton Beras, Sepanjang 2023
Seperti meja dan kursi tempat siswa belajar selama ini hanya mengandalkan kesadaran wali murid sehingga berdasarkan kesepakatan bersama seluruh wali murid sepakat untuk membuat 10 meja tempat belajar sedangkan kursi pihak sekolah mendapatkan bantuan dari Desa Cinta Makmur/SP8.
BACA JUGA:Dukcapil Kaur Targetkan 3.014 Pemilih Pemula Harus Punya KTP Sebelum Pemilu 2024
Seorang Guru SDN 129 Sofyan Sory, S.Pd mengatakan, selama ini pihaknya memanfaatkan ruangan yang ada agar semua kelas terpenuhi pihak sekolah terpaksa menyekat 3 ruang kelas yang ada menggunakan kayu dan triplek seadanya, seperti kelas 1 bagi dua dengan kelas 2, kelas tiga disekat dengan kelas 6 dan kelas 4 berbagi dengan kelas 5, sedangkan untuk kantor selama ini menumpang di rumah dinas guru.