BETVNEWS - Senin pagi (3/12) Jamaris, seorang kontraktor asal kabupaten Mukomuko melakukan aksi mengumandangkan adzan, pembacaan pancasila dan undangan-undang dasar 1945 di depan gedung DPRD, dinas Pertanian dan PUPR kabupaten Mukomuko. Aksi ini dilakukan dilatarbelakangi kekesalannya karena sebagai kontraktor di kabupaten Mukomuko ia tidak kebagian satupun proyek tahun anggaran 2018.
Dijelaskan Jamaris, dalam kurun waktu 10 tahun perusahaannya berdiri belum ada 10 proyek yang dipercayakan untuk dikerjakan olehnya, maka dari itu hari ini dirinya mengazani 3 OPD untuk mengusir setan proyek.
"Berbagai cara sudah saya lakukan untuk meminta pekerjaan kepada dinas PUPR dan Pertanian, itupun hanya paket penunjukan Langsung (PL), tapi dinas terkait ini berdalih paket sudah habis dan mempersilahkan meminta ke dewan. Jadi saya sebagai kontraktor selalu dipermainkan seperti bola, maka dari itu hari ini adalah puncak dari kekesalan saya sebagai putra daerah," jelas Jamaris.
Sementara itu di gedung DPRD dirinya sempat bertemu dengan Alpian, salah satu anggota dewan yang membantah adanya dewan yang bermain proyek seperti yang diungkapkan oleh para kepala dinas.
"Dengan penyampaian Jamaris ini kita tegaskan bahwa untuk kawan-kawan di DPRD ini tidak benar kalau kita menunggangi proyek yang ada di kabupaten Mukomuko khususnya proyek PL, ini harus diluruskan." jelas Alpian.
Sementara itu dari dua dinas yang diazani oleh kontraktor ini tidak ada satupun pejabat dinas yang menemui yang bersangkutan.
(Jemiand)