Selanjutnya adalah people pleaser, sebutan untuk seseorang yang berusaha menyenangkan orang lain, sehingga seringkali susah untuk bilang 'tidak' ke mereka.
Dari hal ini memaksakan kamu untuk melakukan permintaan orang lain yang pada dasarnya tidak begitu kamu ingin atau suka.
Alasan seseorang melakukan hal tersebut karena takut mengecewakan orang yang bersangkutan. Sehingga tak heran jika kamu begitu ingin membuat orang lain senang. Namun, tidak untuk diri sendiri.
Padahal ada rasa capek dan lelah untuk menuruti semua itu, hal ini menjadikan dirimu tidak yakin akan sebuah prinsip. Dengan begitu membuatmu merasa goyah dan terkadang kamu lebih mementingkan perasaan orang lain dibanding dengan dirimu sendiri.
3. Membandingkan diri terhadap orang lain
Banyak faktor yang membuat dirimu melakukan hal ini, baik dari segi kemampuan, ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Lakukan Muhasabah! Cara Agar Hidup Kembali Terarah, Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Misalnya disaat kamu diundang ke acara nikahan teman, kemudian kamu membandingkan dirimu yang sampai saat ini belum menikah.
Hal lainnya misal prestasi, ada temanmu yang mendapatkan penghargaan karena mengikuti lomba dan akhirnya berhasil, lalu kemu pun mulai membandingkan dirimu sendiri.
Bentuk membandingkan diri tersebut ada yang bernilai postif, tapi ada juga yang bernilai negatif. Sistem membandingkan ini dapat menimbulkan dorongan motivasi, selain itu dapat menjerumuskanmu dalam hal yang tidak baik. Untuk itu, diharapkan dapat menilai sesuatu yang ada di sekitarmu dengan bijak.
BACA JUGA:Menarik, Ini 5 Jenis Love Language Seseorang, Kira-kira Kamu Termasuk yang Mana? Cek di Sini!
Kata-kata yang seakan menimbulkan rasa iri, dengki, bahkan akhirnya tidak percaya diri. Membuat kamu pun tidak mensyukuri nikmat atau kelebihan yang dimiliki.
Kembali pada nilai kesempurnaan, bahwa kita tidak dapat menjadikan diri ini sama. Menjadi orang lain pun hanya akan menambah beban pikiran saja, akan lebih baik jika kamu mengenal lebih jauh dirimu sendiri.
4. Perfeksionis atau segala sesuatu harus sempurna
Seperti halnya hidup ini, tak ada yang sempurna. Namun, tidak sedikit orang memiliki persoalan dalam dirinya yang menuntut agar perfeksionis.