BENGKULU, BETVNEWS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seluma mencatat peningkatan kasus demam berdarah atau DBD, periode Januari hingga awal Maret 2024 mencapai 106 kasus.
"Sejauh ini tercatat sudah 106 kasus DBD," kata Kabid P2P Muhirin melalui Kasi P2P Septi, Jumat 8 Maret 2024.
BACA JUGA:Januari-Februari, 26 Kasus DBD Ditemukan di Kabupaten Bengkulu Utara
Dari 106 orang yang terjangkit DBD, tertinggi ada di tiga Desa, yakni sebanyak 18 kasus di Desa Kembang Mumpo, 10 kasus di Desa Talang Tinggi, 8 kasus di Desa Rimbo Kedui, dan sisanya tersebar di 14 Kecamatan se-Kabupaten Seluma.
"Kasus terbanyak ada di 3 desa. Sejauh ini belum ada kematian yang di akibatkan demam berdarah," sambungnya.
BACA JUGA:Bagus Tingkatkan Fungsi Otak, Inilah 5 Manfaat Lainnya Buah Stroberi untuk Kesehatan
Lanjut Septi, Meningkatnya kasus demam berdarah di Kabupaten Seluma, tak lain akibat musim hujan yang sedang berlangsung sehingga nyamuk aides aghepty lebih mudah untuk berkembang biak.
Maka dari itu pihaknya pun terus melakukan upaya memutus rantai perkembangan biakan nyamuk DBD dengan melakukan fogging secara terjadwal pemberian bubuk abate.
"Kami terus pantau perkembangan DBD, dengan meminta masayarakat menerpakan 3m plus dan memberikan bubuk abate," sampainya.
Ia mengatakan, jika masyarakat mengalami salah satu ciri-ciri gejala demam berdarah, seperti demam tinggi selama tiga hari, timbulny ruam merah pada kulit, nyeri kepala, otot dan tulang agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat.
Pasalnya saat ini seluruh puskesmas di Kabupaten Seluma telah memiliki alat Rapic Diagnostic Test (RDT), alat tersebut dapat mendeteksi adanya virus Dengue di awal, sehingga resiko kematian akibat virus tersebut dapat menurun.
"Silahkan periksa jika mengalami demam tinggi selama 3 hari, saat ini di setiap puskesmas telah tersedia alat RDT pendektesi virus DBD," tambahnya.
(Jul)