BENGKULU, BETVNEWS - Volume sampah di Kota Bengkulu mengalami peningkatan usai libur lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Pada hari biasa, produksi sampah di Kota Bengkulu antara 380 ton sampai 400 ton per hari. Kemudian, di momen lebaran tahun ini, ada kenaikan volume sampah hingga 440 ton per hari.
BACA JUGA:Hari Pertama Masuk Kerja, Pemkot Bengkulu Gelar Halal Bihalal Bersama ASN dan PTT
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu, Riduan, saat ditemui usai melakukan apel bersama di halaman kantor Walikota Bengkulu, Selasa 16 April 2024.
Dalam hal ini, Riduan menyayangkan kurangnya kesadaran diri masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sehingga terjadi penumpukan dan peningkatan volume sampah di Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Golkar Bengkulu Target Kemenangan 70 Persen di Pilkada 2024, Berikut Daftar Cakada yang Diusung
"Masyarakat kurang mendukung untuk menciptakan agar kota ini bersih, dengan membuang sampah sembarangan waktu lebaran. Bahkan diketahui ada yang membuangnya di pinggir jalan," jelas Riduan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Disnakertrans Seluma Sebut Tidak Ada Laporan Pengaduan THR Idul Fitri 1445 H
Oleh sebab itu, pihaknya berharap agar masyarakat bisa menahan diri tidak membuang sampah sembarangan. Pasalnya, selama libur lebaran ada bermacam-macam sampah, mulai dari sampah basah sampai sampah kering.
Sementara petugas DLHK hanya mendapatkan libur selama satu hari, yakni pada lebaran pertama di tanggal 10 April 2024 lalu.
BACA JUGA:Momen Saling Memaafkan dan Silaturahmi, Bupati Halal Bihalal Bersama ASN Pemkab Kaur
"Kebanyakan anggota diberi libur satu hari karena suasana lebaran, sesudah lebaran petugas bisa mulai beroperasi dan mengangkut semua sampah sampah yang ada di Kota Bengkulu," tambah Riduan kepada BETVNEWS.
BACA JUGA:Tuai Pro dan Kontra, Pemilik Tambang Kuari di Desa Talang Alai Angkat Bicara
Kepala Dinas Lingkungan Hidup juga menjelaskan, bahwa saat ini Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Sebakul sudah melebihi kapasitas.
Bahkan, kata Riduan, masyarakat di sekitar TPA juga sempat protes karena suasana lebaran terganggu dengan bau busuk sampah.