BENGKULU, BETVNEWS - Dempo Xler membuktikan keseriusan maju Pilgub Bengkulu jalur independen, sekaligus menepis isu yang mengatakan hanya mencari popularitas semata.
Hal ini terbantahkan dengan 214.000 Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai syarat pencalonan maju pemilihan Gubernur (Pilgub) jalur independen berhasil dikumpulkan.
BACA JUGA:Terekam CCTV, Dua Pemuda Gasak 2 Karung Beras Milik Pedagang di Kota Bengkulu
Bahkan jumlah tersebut telah melebihi persyaratan yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Maka dipastikan, Dempo Xler akan menjadi salah satu konstestan dalam Pilgub Bengkulu 2024.
Koordinator Tim Gerakan Bengkulu Independen (GBI) Sigit Marwanto mengatakan, dukungan yang begitu signifikan ini berasal dari berbagai kalangan masyarakat.
BACA JUGA:Pelantikan 6 Pejabat Eselon II Hasil Lelang JPT Pratama Masih Menunggu Izin Mendagri
Dukungan itu berhasil dikumpulkan melalui PIB dan Gerakan Bengkulu Independen (GBI) dan Tim Keluarga Dempo Xler. Semua telah berjuang keras mengumpulkan dukungan KTP yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
"Untuk dukungan KTP dari masyarakat sudah siap, mengantarkan Pak Dempo Xler maju dalam Pilgub Bengkulu," ucap Sigit.
BACA JUGA:KPK Soroti Pemberian Bansos dan Dana Hibah Jelang Pilkada 2024
Terkumpulnya 214.000 KTP dukungan oleh PIB dan GIB serta tim keluarga Dempo Xler, menunjukkan popularitas dan dukungan yang kuat dari masyarakat Bengkulu. Karena Dempo Xler merupakan sosok anak muda Bengkulu dan memiliki gagasan besar membangun Bengkulu.
"Kepercayaan masyarakat dan perjuangan tim, semakin menyakinkan Dempo Xler sudah layak menjadi Gubernur Bengkulu," tuturnya.
BACA JUGA:Tim Gabungan Polres Kaur Monitoring Ibadah Peringatan Kenaikan Isa Almasih di Kecamatan Maje
Sigit mengatakan, KTP dukungan dari masyarakat itu semua di lampiran pernyataan. Artinya, masyarakat telah menginginkan Dempo Xler menjadi Gubernur Bengkulu tahun 2024-2029.
Koalisi bersama rakyat melalui jalur independen itu menjadi kunci kemenangan bersama dengan rakyat. Bukan kemenangan partai politik.
BACA JUGA:Menggali Lebih Dalam dari Kohesivitas Kelompok dalam Groupthink