BETVNEWS - Etika bisnis dalam perusahaan berarti segala sesuatu tentang pedoman norma bagi sebuah perusahaan dalam mengambil keputusan, sehingga potensi usaha untuk berkembang juga semakin terjamin.
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) mengungkapkan, bahwa Gen-Z merupakan penyumbang tingkat pengangguran tertinggi dari survei yang telah dilakukan oleh "Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS" dan mencatat jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2023 mencapai 7,86 juta orang dari total angkatan kerja sebanyak 147,71 orang.
Dalam hal ini, pemerintah jelas memperhatikan kondisi tersebut terutama beberapa perusahaan yang terjalin hubungan secara langsung dengan Masyarakat dan kepemerintahan itu sendiri, dengan memberikan kemanfaatan CSR (Corporate Social Responsibility) kepada masyarakat sekitar.
Pihak perusahaan tentu memperhatikan dampak apa yang akan terjadi di masa mendatang jika pengangguran secara terus menerus meningkat. Hal inilah yang menyebabkan munculnya estimasi etika perusahaan dalam menghadapi pengangguran di masa yang akan datang.
BACA JUGA:Kamu Perlu Tahu, Begini Proses Pembuatan Keju, Dari Pasteurisasi hingga Pematangan Keju
Salah contoh kasusnya yaitu saat banyak sekali terjadi pemecatan karyawan atau pegawai di perusahaan dan kantor pada saat Covid-19 menyebar luas di Indonesia.
Beberapa perusahaan kewalahan karena tidak memiliki suatu perencanaan terdepan untuk mengatasi hal tersebut, sehingga timbulah risiko besar yang salah satunya peningkatan angka pengangguran.
Perkiraan akan semakin besarnya pengangguran di masa mendatang pasti menimbulkan beberapa antisipasi sementara dari pihak perusahaan contohnya yaitu memperbanyak lowongan pekerjaan, memberikan workshop, memberikan pinjaman modal usaha dan penyuluhan tentang literasi teknologi.
BACA JUGA:5 Manfaat Buah Kelengkeng untuk Kesehatan, Cegah Penuaan Dini hingga Perkuat Tulang
Oleh karena itu, perkembangan zaman teknologi ke depan akan sangat mempengaruhi dunia kerja dari sekarang hingga mendatang.
Hubungannya dengan estimasi etika perusahaan yaitu untuk melihat suatu peristiwa atau risiko baik atau buruk ke depan perlu membuat suatu perencanaan atau dugaan guna menghadapi hal tersebut.
Kita harus memikirkan cara terbaik dan masuk akal sehingga perencanaan yang kita lakukan melalui kejadian di atas dapat disetujui banyak orang dan menjadi teks yang dapat dijamin dan dipercaya ke depannya.
Artikel ini ditulis oleh Cinta Putri Andean, mahasiswa Universitas Bengkulu.(*)