Pengendalian Inflasi Berhasil, Provinsi Bengkulu Terbaik se-Sumatera

Rabu 18-09-2024,15:49 WIB
Reporter : Ilham Juliandi
Editor : Wizon Paidi

BENGKULU, BETVNEWS - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang berlangsung di Balai Raya Semarak pada Rabu 18 September 2024. 

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Wahyu Yuwana, beserta jajaran pemerintah kabupaten dan kota se-Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:13 SMP di Seluma Masih dalam Proses Perbaikan, Target Rampung Desember

"Hari ini kita mengadakan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah. Kita bersyukur, dalam dua bulan terakhir, angka inflasi kita sudah melandai. Biasanya selalu di atas angka 3 persen, sekarang berada di angka 2 persen sekian, angka yang terkendali, serta diikuti juga oleh pertumbuhan ekonomi yang membaik," ujar Rohidin.

Dalam High Level Meeting tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu kembali mendapatkan dana insentif dari Kementerian Keuangan terkait kinerja kolaboratif Bupati dan Walikota se-Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Psikolog Sebut Ide Sirkuit Permanen Paslon DISUKA Bisa Tekan Kecenderungan Negatif Anak Muda

Menurut Gubernur Rohidin, dana insentif dari Kementerian Keuangan tersebut diperoleh berdasarkan tiga indikator utama, yaitu penurunan angka kemiskinan ekstrem di daerah, penurunan angka stunting, dan realisasi penyerapan anggaran.

"Pada awal Agustus lalu, kita mendapatkan dana insentif dari Kementerian Keuangan atas kinerja kolaboratif bupati dan wali kota se-Provinsi Bengkulu terkait penurunan angka kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting, dan realisasi penyerapan anggaran. Alhamdulillah, dari 10 provinsi di Sumatera, Bengkulu menjadi yang terbaik," tambahnya.

BACA JUGA:Ini 5 Tips Lolos CPNS 2024, Nomor 2 Wajib Dilakukan, Cek Sekarang

Lebih lanjut, Gubernur Rohidin menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu akan terus berupaya melakukan pengendalian inflasi, terutama dengan menekan alih fungsi lahan sawah dan mengoptimalkan ketersediaan irigasi yang masih belum maksimal.

"Tadi ada beberapa hal prinsip yang dibahas terkait pengendalian inflasi, seperti alih fungsi lahan, ketersediaan irigasi, teknis pengolahan sawah, serta pengelolaan hasil panen. Semua ini berpengaruh pada ketersediaan beras," lanjutnya.

BACA JUGA:Hasil Survei Independen: Rohidin-Meriani Unggul 70 Persen dari Paslon Helmi-Mian

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana, menyatakan bahwa penurunan angka inflasi saat ini harus dilakukan secara gotong royong dan dengan kerja sama yang baik dari seluruh unsur.

"Kalau kita bergotong royong dan melakukan pengendalian inflasi ini secara bersama-sama, melalui langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dan jajaran pemerintah kabupaten dan kota, insyaAllah hal tersebut akan tercapai," tutupnya.

(Ilham)

Kategori :