BETVNEWS,- KIM atau Kesenian Irama Minang memang sudah tidak asing bagi masyarakat Sumatera Barat. Permainan yang biasa dimainkan saat pesta kawinan ini ternyata sudah membudaya sejak lama. Lalu apa sebenarnya KIM?
Dikutip dari berbagai sumber, setiap peserta yang mengikuti permainan ini akan diberi kupon kertas yang berbeda-beda warna seperti biru, hijau, merah muda, putih dan kuning, yang telah disediakan oleh pihak penyelenggara. Yang mana kertas tersebut berisi angka yang diacak dari 1 sampai 90.
Setiap peserta akan mendapat nomor yang berbeda dengan peserta lainnya. Dan pada saat permainan sedang berlangsung, pendendang akan mendendangkan lagu sambil menyebutkan nomor yang diambil dari sebuah kotak berbentuk toples secara acak.
Setiap peserta harus jeli mendengar angka yang disebut oleh pendendang. Apabila di dalam kertas terdapat angka yang disebut pendendang, maka angka tersebut diberi tanda disilang. Selanjutnya jika semua angka dalam satu baris yang ada di dalam kupon kertas sudah disilang, maka peserta tersebut harus langsung bersorak kepada pendendang atau panitia, agar pendendang bisa berhenti bernyanyi untuk sementara, dan memeriksa apakah benar semua nomor tersebut sudah disebutkan. Jika memang benar, maka yang bersangkutan berhak mendapatkan hadiah yang telah disiapkan.
Jika angka dalam satu baris yang ada di dalam kupon kertas sudah disebutkan namun kita tidak mengkonfirmasi pendendang atau panitia, dan pendendang terus menyanyi dan menyebutkan kembali angka yang baru, peserta yang menang tersebut akan dinyatakan gugur.
Bagaimana, sudah paham bukan?
Permainan inilah yang pada Rabu malam (30/10) akan dimainkan saat digelarnya kegiatan Semalam di Ranah Minang oleh Pemda Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan BETV, yang mengambil lokasi di Gedung Daerah atau rumah dinas Gubernur.
Berbagai hadiah bahkan telah disiapkan, mulai dari sepeda, kulkas, televisi hingga handphone. Kegiatan ini juga menurut Jhoni Ardi, tokoh masyarakat Minang di Bengkulu, bukan hanya diperuntukkan bagi warga Minang, namun juga untuk masyarakat Bengkulu.
“KIM merupakan kesenian yang berasal dari Minangkabau, berupa kolaborasi pantun yang dinyanyikan. Nanti banyak hadiah yang disiapkan panitia. Untuk itu bukan hanya warga Minang, kami mengundang seluruh masyarakat Bengkulu untuk datang di acara tersebut.” ujar Jhoni Ardi.
(Tim)