"Saya senang bisa terus berjualan pendap. Selain bisa menambah penghasilan, saya juga bisa melestarikan kuliner khas Bengkulu," tuturnya.
Selain pendap, Ibu Gadis juga menjual Kue Bongkol yang merupakan kue tradisonal khas Bengkulu yang terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, santan kelapa, gula merah, garam, dan dibalut dengan daun pisang.
BACA JUGA:Juara Event Run Day Pancasila 2024 di Bengkulu Kecewa: Harapan Tak Sesuai Realita
"Selain pendap kita juga menjual kue bongkol yang juga merupakan makanan khas bengkulu. Saya jual hanya harga dari Rp3 ribuan saja, dan Allhamdulilah banyak yang suka," terang ibu Gadis.
Hasil penjualan pendap dan bongkol sangat membantu perekonomian Ibu Gadis. Ia mengaku bahwa penghasilan dari berjualan makanan tradisional ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan bisa digunakan untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
BACA JUGA:Kekurangan Armada, DLH Kewalahan Angkut Sampah Warga se-Kabupaten Seluma
Kisah Ibu Gadis bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi generasi muda di Kota Bengkulu.
Di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat, Ibu Gadis membuktikan bahwa usaha kecil yang dikelola dengan penuh semangat dan ketekunan tetap bisa bertahan, sukses, dan memiliki market tersendiri.
BACA JUGA:Berikut Rincian Stok Kuota Pupuk Subsidi Provinsi Bengkulu Jelang Akhir Tahun
Bagi kalian yang ingin mencoba pendap dan kue bongkol ibu Gadis bisa langsung datang ke Jln. Irian Tanjung Agung kecamatan sungai serut kota Bengkulu.
(Jalu)