BENGKULU, BETVNEWS - Rohidin Mersyah calon Gubernur petahana nomor urut 2 yang berpasangan dengan Meriani, menanggapi isu-isu tentang pajak daerah yang dinilai menyudutkan kredibilitasnya sebagai calon Gubernur dalam Pilgub Bengkulu.
Ia menegaskan bahwa kebijakan kenaikan BBM sejatinya serupa dengan daerah lain di Indonesia.
BACA JUGA:Kampanye di TPI Pulau Baai, Sukatno Disambut Antusias Para Pedagang
Rohidin juga memastikan bahwa kenaikan BBM tersebut tidak memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah Bengkulu.
"Seolah-olah kenaikan BBM ini ada dampaknya di Provinsi Bengkulu, padahal sama dengan provinsi lainnya. Karena ini sudah kita kaji tidak ada dampak dengan masyarakat, sekali lagi," tegasnya.
BACA JUGA:5 Resep Minuman Segar Buah Jeruk, Enak dan Gampang Dibuat
Rohidin Mersyah menjelaskan bahwa kenaikan pajak BBM ini masuk dalam kategori non-subsidi, sehingga wajar jika terjadi penyesuaian.
Menurutnya, pajak tersebut tidak dibebankan kepada masyarakat umum, melainkan kepada pelaku usaha seperti di sektor perkebunan, pertambangan, kontraktor alat berat, dan lain-lainnya.
BACA JUGA:Dikenal Ampuh Obati Penyakit, Ini 6 Cara Konsumsi Daun Murbei sebagai Obat, Yuk Coba!
"Sehingga wajar, kalau adanya kenaikan pajak BBM ini. Tetapi sekali lagi ini kita kaji terus setiap enam bulan sekali bukan asal naik harga saja, ya kalau kita turunkan maka memberikan keringan terhadap pemilik modal. Ini bukan investasi, karena mereka memberikan kontribusi terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) Provinsi Bengkulu," tambahnya.
(Imron)