BACA JUGA:Kenali 5 Dampak Kelebihan Protein Ini Bagi Tubuh, Bisa Bebani Kerja Ginjal
Makanan yang mengandung cabai atau bumbu pedas dapat meningkatkan suhu tubuh dan produksi keringat, sehingga meningkatkan risiko bau badan.
Selain itu, mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar juga dapat mempengaruhi bau tubuh. Adapun beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dalam jumlah besar bisa menyebabkan bau keringat lebih tajam dibandingkan mereka yang mengonsumsi lebih banyak sayuran.
BACA JUGA:Nyegerin Tenggorokan, Ini 5 Resep Minuman Segar dari Jeruk Lemon
BACA JUGA:Waspadai Potensi Kecurangan Penyebaran Undangan Memilih Jelang Pemilihan
3. Hormon
Perubahan hormon, terutama selama masa pubertas, kehamilan, dan menopause, dapat memicu produksi keringat yang lebih banyak dan membuat bau badan lebih kuat.
Misalnya, pada masa pubertas, kelenjar apokrin mulai aktif, sehingga remaja sering mengalami bau badan yang lebih tajam.
BACA JUGA:10 OPD Pemkab Bengkulu Tengah Diminta Segera Tuntaskan Pengembalian TGR
BACA JUGA:Belum Banyak yang Tau! Ini 4 Cara Bikin Wajah Mulus Pakai Jeruk Lemon, Cek di Sini
4. Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis bisa menyebabkan bau badan yang tidak normal. Inilah beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan bau badan.
- Diabetes
Penderita diabetes yang tidak terkontrol bisa mengalami kondisi yang disebut ketoasidosis, di mana tubuh menghasilkan senyawa keton yang bisa menyebabkan bau seperti aseton atau buah busuk.
- Gangguan metabolisme
Penyakit metabolisme seperti trimetilaminuria (sindrom bau ikan) membuat tubuh tidak bisa memecah senyawa tertentu, menghasilkan bau badan yang sangat kuat.
- Gangguan ginjal atau hati
Ketika organ-organ ini tidak berfungsi dengan baik, tubuh mungkin tidak dapat membuang racun secara efektif, yang dapat menyebabkan bau badan yang tidak biasa.
- Hiperhidrosis:
Kondisi di mana tubuh memproduksi keringat berlebihan tanpa alasan yang jelas, yang dapat memperburuk bau badan.