Mitos pertama yang paling terkenal adalah bintitan terjadi karena suka mengintip. Hal ini adalah mitos karena faktanya, penyebab bintitan sebenarnya adalah infeksi bakteri
Mitos bahwa bintitan disebabkan oleh kebiasaan mengintip atau mengintai adalah salah satu yang paling umum terdengar.
Sebenarnya, bintitan disebabkan oleh infeksi bakteri yang biasanya dari jenis Staphylococcus, dimana bakteri ini menginfeksi kelenjar minyak di kelopak mata.
Bakteri ini bisa masuk ke mata melalui tangan yang kotor, kebiasaan menggosok mata, atau kontak dengan benda-benda yang tidak bersih.
Kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan mata adalah faktor utama yang dapat menyebabkan bintitan.
Oleh karena itu, fokuslah pada kebersihan tangan dan wajah serta hindari menggosok mata untuk mencegah infeksi ini dan bukan mengaitkannya dengan hal-hal yang berbau takhayul.
BACA JUGA:KAHMI Bengkulu Gelar Dialog Publik dan Doa Lintas Agama Menjelang Pilkada Serentak 2024
BACA JUGA:5 Cara Mudah Atasi Bintitan pada Anak, Salah Satunya Kompres Air Hangat
2. Mitos Bintitan Tidak Perlu Diobati
Mitos berikutnya adalah mitos bahwa Bintitan tidak berbahaya dan tidak perlu diobati.
Padahal faktanya, bintitan perlu penanganan yang benar agar tidak semakin parah
Meskipun bintitan umumnya bukan kondisi yang serius, namun penanganan yang benar tetap diperlukan agar infeksi tidak semakin parah.
Kamu bisa mengompres mata dengan air hangat, menjaga kebersihan area mata, dan menghindari penggunaan kosmetik di area yang terinfeksi adalah beberapa langkah yang bisa membantu mempercepat penyembuhan.
Jika bintitan tidak kunjung sembuh atau menunjukkan tanda-tanda yang lebih serius seperti pembengkakan yang menyebar, nyeri yang meningkat, atau demam, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Hal ini lantaran Bintitan yang dibiarkan tanpa penanganan tepat berpotensi menyebabkan komplikasi yang lebih serius pada kelopak mata.
BACA JUGA:Mahasiswa yang Gantung Diri di Bentiring Ternyata Sudah Tidak Aktif Kuliah Sejak 2021