BENGKULU, BETVNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu tengah menjalankan instruksi yang di berikan oleh pemerintah pusat untuk menerapkan system non kelas pada pelayanan kesehatan di lingkup wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani.
"Menurut instruksi dari pemerintah pusat sekarang semuanya itu non kelas, jadi satu ruangan itu maksimal 4 orang. Gak ada lagi bangsal yang isinya sampai 8 orang," kata Joni Haryadi Thabrani, Kamis 31 Oktober 2024.
Tambah Joni, untuk merealisasikan instruksi tersebut, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menyiapkan anggaran sebesar Rp17 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) fisik untuk pembangunan Rumah Sakit Tino Galo (RSTG).
BACA JUGA:PAD dari Parkir di Kota Bengkulu Diprediksi Mengalami Penurunan, Ini Sebabnya
BACA JUGA:Bawang Bombay Ampuh Mendetoksifikasi Tubuh, Ini Manfaat Lainnya bagi Ibu Hamil
Anggaran itu untuk membangun empat gedung, seperti bangunan instalasi gawat darurat (IGD), gedung perawatan, gedung penunjang, dan gedung sarana.
Dan pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak Tino Galo (RSTG) ditargetkan selesai akhir 2024.
Selain itu, kamar rawat inap Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu juga akan ditambah sebanyak 39 kamar tambahan yang siap dioperasikan di tahun ini.
"Untuk RSTG telah gelontorkan Rp17 Miliar, pembanguanan ditargetkan selesai tahun ini, RSHD juga sudah dilakukan penambahan ruangan," tutup Joni Haryadi Tahbrani.
BACA JUGA:Bawaslu Kota Bengkulu Surati 5 Paslon Terkait Pelanggaran APK
BACA JUGA:Sidang Kasus Korupsi Dana BOS MAN 2 Kepahiang, 3 Terdakwa Minta Hukuman Diringankan