BENGKULU, BETVNEWS - Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Bengkulu, menegaskan pentingnya memperkuat pilar-pilar sosial dalam masyarakat untuk membantu warga yang menghadapi berbagai permasalahan, baik di bidang ekonomi maupun sosial pada Selasa 19 November 2024.
Mensos, yang akrab disapa Gus Ipul, menyebutkan bahwa pilar-pilar sosial seperti Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pelopor Perdamaian, hingga Pendamping Rehabilitasi Sosial harus bekerja dengan disiplin, terukur, dan memiliki target yang jelas.
BACA JUGA:Dinkes Seluma: Hingga November Ada 346 Kasus DBD dan 11.593 ISPA
“Terutama dalam hal verifikasi data penerima manfaat, pelaksanaan graduasi program, serta penyediaan data sosial yang akurat,” ujar Gus Ipul.
Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjutnya, Kemensos bersama Pemprov Bengkulu, pemerintah kabupaten/kota, dan seluruh pendamping sosial akan menyusun strategi dan mekanisme kerja yang terintegrasi.
BACA JUGA:Curah Hujan Tinggi, 4 Titik Tertimpa Longsor di Rimbo Pengadang
“Langkah kolaboratif ini diharapkan menghasilkan dampak yang lebih efektif,” jelasnya usai memberikan pengarahan kepada Pilar Sosial di Bengkulu.
Kemensos RI juga telah mengalokasikan anggaran dari APBN 2025 sebesar Rp447 miliar lebih untuk mendukung program pendampingan sosial dan inisiatif lainnya di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Liga Bola Basket Piala Gubernur Bengkulu 2024: Ajang Pencarian Bakat Atlet Berprestasi
“Kami fokus pada intervensi melalui perlindungan jaminan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial agar anggaran yang disiapkan benar-benar tepat sasaran,” tambah Gus Ipul.
BACA JUGA:IKJPP dan IKA Semaku Kompak Dukung Romer di Pilgub Bengkulu, Peluang Kemenangan Semakin Besar
Sementara itu, Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar, menyatakan bahwa Pemprov Bengkulu bersama pemerintah kabupaten/kota hingga tingkat desa siap mendukung pelaksanaan program-program Kemensos.
“Kami optimis angka kemiskinan dapat ditekan melalui program perlindungan, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial,” ungkapnya.
(Ilham)