BENGKULU, BETVNEWS - Musim penghujan, petani karet di Kabupaten Seluma kian terpuruk.
Para petani mengeluh akibat musim hujan yang mengguyur setiap harinya, sehingga menyebabkan para petani tak bisa menyadap pohon karet.
Pasalnya, dua minggu belakang ini hampir setiap hari hujan terus mengguyur baik itu siang ataupun sore hari.
Hal ini berdampak pada pendapatan para petani karet.
BACA JUGA:DWP Kota Bengkulu Lakukan Kunjungan ke Lapas Perempuan, Beri Dukungan Moril ke Warga Binaan
BACA JUGA:153 Anggota Pramuka Penggalang Tingkat Sekolah se-Kabupaten Seluma Ikuti Perjusami
Seperti dialami Jumardi salah satu petani karet di Desa Padang Pelawi, Kecamatan Sukaraja, mengatakan sudah hampir 2 minggu lebih dirinya menganggur karena tak bisa menyadap akibat hujan setiap harinya.
" 2 minggu belakang ini hujan tiap hari turun, kadang dipagi hari ataupun sore hari. Kami sebagai petani karet tidak bisa berbuat apa-apa. Biasanya dalam seminggu bisa 6 kali menyadap, namun untuk diminggu ini saya tidak menyap sama sekali," kata Jumardi, Jumat 22 November 2024.
"Karena percuma saja nyadap, pagi - pagi hujan sudah turun kemudian sorenya hujan lagi. Jadi percuma saja nyadap, getah yang dikumpulkan akan terbuang sia-sia tertimpa hujan," sambungnya.
Akibat musim hujan ini, berdampak pada penurunan hasil getah karet dan pendapatan petani.
BACA JUGA:Waspadai Konflik Sosial Pilkada, Pj Walikota Bengkulu Ingatkan Jangan Golput dan Jaga Persatuan
BACA JUGA:Manfaat Lain Salad Buah bagi Kesehatan Ibu Hamil, Ampuh Mencegah Kolesterol Tinggi
Apalagi banyak dari petani untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya ia bertumpu pada pohon karet.
"Tidak ada uang yang masuk kalau nggak nyadap. Mau kerja lain juga susah, apalagi seperti saya nggak ada kerja smapingan, jadi ya nganggur aja begini setiap hari," sesal Jumardi.
Menurut Jumardi, harga getah karet saat ini berada di angka Rp 11.000, jika tak terkendala musim hujan penghasilan cukup lumayan.