BENGKULU, BETVNEWS – Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia (RI) akan membangun kantor dan stasiun di Provinsi Bengkulu.
Pembangunan ini dilakukan setelah Bakamla mendapatkan hibah lahan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu pada Senin, 9 Desember 2024.
BACA JUGA:Tim KJPP Segera Turun ke Seluma Terkait Pemeriksaan Kasus Pembebasan Lahan
Kepala Bakamla RI, Laksamana Madya TNI Irvansyah, menyampaikan bahwa pada tahun 2025, Bakamla RI akan membangun stasiun di Pulau Enggano dan kantor di Kota Bengkulu, di atas lahan yang dihibahkan oleh Pemprov Bengkulu.
“Selain pengembangan kantor Bakamla RI, ini juga merupakan bentuk perhatian saya sebagai putra daerah Provinsi Bengkulu. Ini akan menjadi kenangan bahwa ada putra Bengkulu yang pernah menjabat sebagai Kepala Bakamla RI,” kata Irvansyah usai penandatanganan naskah hibah lahan antara Bakamla RI dan Pemprov Bengkulu.
BACA JUGA:3 Terdakwa Korupsi Rumah Gula Aren Dituntut 16 Bulan Penjara
Lebih lanjut, Irvansyah menambahkan bahwa meskipun stasiun Bakamla RI akan dibangun di Pulau Enggano, lokasi tersebut juga akan dilengkapi dengan sarana patroli laut dan personel sebanyak 16 orang.
“Jika nanti kemampuan kita memungkinkan, stasiun ini akan dilengkapi dengan peralatan patroli, seperti kamera jarak jauh, stasiun radar, dan lainnya,” ujar Irvansyah.
BACA JUGA:Antisipasi Gagal Panen, Distan Seluma Ajak Petani Ikuti Program Asuransi Usaha Tani Padi
Ia menjelaskan bahwa meskipun wilayah laut Indonesia tidak menghadapi ancaman militer yang signifikan, tetap ada ancaman faktual, seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), ilegal logging, pencurian ikan, serta ancaman terhadap keselamatan nelayan dan kapal-kapal Indonesia.
“Ancaman militer memang masih jauh, tetapi ada ancaman faktual yang perlu diwaspadai,” ungkap Irvansyah.
BACA JUGA:Kejari Kepahiang Tetapkan 1 Tersangka Korupsi CSR PLN
Sementara itu, Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, menyampaikan bahwa pembangunan stasiun Bakamla RI di Provinsi Bengkulu merupakan permintaan Pemprov Bengkulu, mengingat luasnya wilayah laut yang dimiliki Bengkulu, yang memerlukan pengamanan yang lebih ketat.
“Kami telah menghibahkan lahan untuk pembangunan dua fasilitas, yaitu stasiun di Pulau Enggano dan kantor di Kota Bengkulu,” ujar Rosjonsyah.
(Ilham)