Massa Aksi Peringati Hari Bumi di Bengkulu Ancam Demo Lebih Besar Bila Tuntutan Tidak Diakomodir

Puluhan massa membawa berbagai atribut, seperti spanduk penolakan tambang emas di Bukit Sanggul, Kabupaten Seluma, serta poster bertuliskan "Hutan Bengkulu bukan untuk Tambang Emas", "Stop Kriminalisasi Petani", dan sejumlah tuntutan lainnya.

BACA JUGA:Kabupaten Seluma Dapat Kuota Program Cetak Sawah Rakyat Seluas 400 Hektar

BACA JUGA:Ganggu Sistem Pencernaan hingga Pembekuan Darah, Ini 6 Efek Samping Daun Selada bagi Tubuh

Secara bergiliran, perwakilan massa menyampaikan orasi. Salah satu orator menyatakan bahwa peringatan Hari Bumi Sedunia merupakan momentum penting untuk mengevaluasi pengelolaan kawasan hutan di Bengkulu.

"Menjaga hutan sangat penting. Jika pengelolaan hutan tidak berpihak pada lingkungan hidup, maka bencana alam akan terus mengancam kehidupan manusia," teriaknya dalam orasi.

Massa juga menyoroti dampak keberadaan PLTU Batu Bara di Teluk Sepang, Kota Bengkulu, yang dinilai menimbulkan berbagai persoalan seperti pencemaran laut, polusi udara, dan keberadaan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) yang dianggap membahayakan warga.

Selain itu, mereka menolak rencana penambangan emas di kawasan Bukit Sanggul, Kabupaten Seluma, yang dikhawatirkan dapat memicu banjir besar dan kerusakan lingkungan lainnya.

BACA JUGA:Desa Kemang Manis Masih Dijabat Plt, Dinas PMD Seluma Tunggu SK Pemberhentian Alma Jumianto

"Segera tutup PLTU Teluk Sepang dan tolak rencana tambang emas di Kabupaten Seluma," tegas salah satu peserta aksi.

Meskipun cuaca panas, para demonstran tetap semangat menyampaikan aspirasi. 

Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian yang dilengkapi dengan peralatan lengkap. Hingga pukul 15.15 WIB, aksi masih terus berlangsung.

BACA JUGA:Peringati Hari Bumi, Mahasiswa Desak Pemerintah Tolak Tambang Emas di Bukit Sanggul Seluma