BACA JUGA:Rancangan Undang-undang KUHAP Baru, Dr. M. Rochman: Memahami Peran Jaksa dan Dominus Litis
"Kami butuh kapal yang layak dan mampu untuk menyeberang samudera itu saja. Masa pemerintah Bengkulu tak punya sensitifitas soal ini," katanya.
Menurut Mulyadi, di Enggano kini banyak masyarakat yang mulai memaksa diri menggunakan kapal kecil yang sangat berisiko untuk ke Bengkulu atau sebaliknya.
Mereka sempat melarang, namun kebutuhan ekonomi dan lainnya membuat warga tetap nekat.
"Jangan abaikan kami. Pendangkalan alur sudah dari dulu terjadi terus. Tapi ini sudah terlalu lama kami terkurung," katanya.
BACA JUGA:Labu Siam Tawarkan Manfaat untuk Kesehatan, Ini 8 Manfaat yang Bisa Diklaim Jika Dikonsumsi Rutin
BACA JUGA:Tidak Perlu Skincare Mahal, Ini 5 Cara Mudah Agar Flek Hitam di Wajah Cepat Pudar