Refleksi Jama'ah Makassar di Masjid Merah Putih Bengkulu

Minggu 21-12-2025,14:12 WIB
Reporter : Tim
Editor : Wizon Paidi

BENGKULU, BETVNEWS - Ahad, 21 Des 2025. Suasana pagi di Masjid Merah Putih Bengkulu terasa berbeda dan penuh semangat. Bukan hanya sebagai tempat itikaf dan ibadah, masjid megah bernuansa merah putih itu kini menjadi gelanggang “fikir” dan musyawarah yang intens. Hadir dalam forum tersebut para pendakwah dari Makassar yang dipimpin oleh Haji Ilham Suang, memberikan warna dan perspektif baru. 

BACA JUGA:Usulkan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi, Pemprov Bengkulu Ajukan Anggaran Rp150 Miliar

Kehadiran Pejabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Herwan Antoni beserta staf, GM BETV Susanto, Sekretaris Jenderal KKS Tasron, serta sejumlah pengusaha yang tengah itikaf, menegaskan bahwa pertemuan ini adalah pertemuan strategis yang menyatukan unsur agama, pemerintah, media, dan penggerak ekonomi.

Kekhawatiran yang sama menyelimuti ruangan: kegelisahan melihat ummat yang lebih ramai memadati Taman Balai Kota daripada Masjid, bahkan ketika waktu sholat tiba. Risau ini semakin mendalam setelah dua hari sebelumnya jamaah melakukan jaula (kunjungan) di sekitar kawasan masjid dan balai kota, menyaksikan langsung fenomena tersebut. Musyawarah pagi ini pun menjadi ruang pencarian solusi yang kreatif dan konkret.

 BACA JUGA:Ajukan Permohonan ke BKN, Awal 2026 Sebanyak 12 Jabatan di Kota Bengkulu Dilelang

Berbagai usulan mengalir. Sekretaris UPZ Bank Bengkulu AH Said  mengusulkan sistem rolling partisipasi, di mana dua kelurahan dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu diberi tugas membawa minimal 200 jamaah setiap hari, termasuk di dalamnya pelaku UMKM. Dengan sistem ini, tiap kelurahan hanya mendapat giliran sekali sebulan, sebuah skala yang dianggap terjangkau namun berdampak signifikan bagi kebersamaan.

Usulan lain lebih berfokus pada daya tarik. Bagaimana agar masjid menjadi magnet bagi keluarga? Muncul ide membuat area bermain anak-anak yang aman dan edukatif di sekitar masjid. Ada juga usulan program kursus bahasa Inggris gratis untuk anak dan remaja, serta lomba mewarnai atau kelas melukis gratis di halaman masjid. Intinya, menjadikan masjid sebagai pusat peradaban dan pemberdayaan, bukan sekadar tempat sholat.

 BACA JUGA:Kapan 723 Calon PPPK Tahap 2 Kota Bengkulu Dilantik? Ini Kata Sekretaris Daerah

Pembahasan juga menyentuh aspek keberlangsungan dakwah. Seorang peserta mengamati korelasi langsung antara semangat dakwah dengan isi kotak infaq. "Ketika dakwah menggebu, infaq melimpah. Saat dakwah redup, infaq juga menipis," ujarnya. Hal ini memicu diskusi tentang keberlanjutan finansial kegiatan keagamaan. Bahkan muncul usulan progresif: agar jamaah yang aktif bergerak di jalan dakwah (fisabilillah) dapat dipertimbangkan sebagai mustahiq (penerima) zakat melalui BAZNAS, sebagai bentuk dukungan terhadap aktivis dakwah.

"Walaupun mereka datang dengan harta dan diri sendiri, tapi mereka itu kan muhajirin, kita sebagai anshor sebaiknya menjadi tuan rumah yang baik menunaikan hak tamu," ujar seorang peserta.

 BACA JUGA:Jembatan Rusak Parah di Teluk Sepang Kota Bengkulu, Sultan B Najamudin Janji Segera Koordinasi Bersama Pemda

Ada juga gagasan yang lebih sistematis dan transformatif: menetapkan kawasan sekitar Masjid Merah Putih sebagai Kawasan Wisata Religi. Dengan status ini, diharapkan tercipta ekosistem yang mendukung ibadah. Semua warung dan usaha di sekitarnya diusulkan untuk mengikuti aturan yang menghormati waktu sholat, misalnya dengan menutup sementara 10-20 menit sebelum adzan berkumandang. Ini adalah upaya untuk menciptakan lingkungan yang tidak hanya fisik, tetapi juga atmosfer spiritualnya, kondusif untuk mengingat Allah.

Pertemuan pagi itu di Masjid Merah Putih Bengkulu adalah sebuah mozaik indah. Ia memperlihatkan bahwa kekhawatiran atas ketidakaktifan ummat tidak berhenti pada keluh-kesah, tetapi diejawantahkan dalam “fikir” kolektif yang tajam dan penuh inovasi. Dari sistemik hingga kultural, dari program anak-anak hingga regulasi kawasan, semua dibahas dengan semangat kebersamaan.

 BACA JUGA:H-3 Penutupan Pelunasan Tahap I, 76 Jemaah Diminta Segera Menyelesaikan Pembayaran

Pertemuan ini adalah sebuah sinyal: masjid masa depan haruslah yang mampu memadukan kekuatan dzikir (mengingat Allah), fikir (berpikir strategis), dan ikhtiar (usaha nyata) untuk membangun dan merangkul ummat. 

Kategori :