BENGKULU, BETVNEWS - Antrian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar saat ini semakin tidak terbendung. Bahkan setiap harinya ratusan truk mengantri di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khususnya di Provinsi Bengkulu.
Kondisi ini tentu sangat berdampak pada para sopir truk angkutan, karena dengan sulitnya BBM tersebut berdampak dengan jumlah keberangkatan para sopir, sebelumnya dalam satu minggu bisa empat kali berangkat, namun saat ini hanya satu sampai dua kali saja.
BACA JUGA:Harga Daging Ayam Potong di Seluma Berangsur Normal
Tentu jika hal ini terus berlangsung hingga waktu yang cukup lama, akan berdampak pada ekonomi para sopir yang memang menggantungkan hidup dengan hasil mengantar barang tersebut.
"Dulu dalam satu minggu saya dapat mengangkut semen ke Lintang Empat Lawang hingga 4 kali, kini untuk mendapatkan BBM saja butuh waktu dua hari, kami berharap ada solusi dari Pemerintah," sampai Dayat salah satu sopir truk.
BACA JUGA:Tahun Depan, Seluruh Desa di Mukomuko Terapkan Desa Digital
Selain itu, kebijakan Pemerintah untuk membatasi jumlah pengisian BBM, serta harus mewajibkan menggunakan barkot. Menurutnya bahwa ini hanya menyulitkan bagi masyarakat kecil.
"Kebijakan Pemerintah dan Pertamina sangat menyusahkan kami masyarakat kecil, saat melakukan pengisian minyak untuk truk, kami dibatasi 60 liter dan masih juga dimintai barkot," tutupnya.