Kabupaten Seluma Dapat Kuota Program Cetak Sawah Rakyat Seluas 400 Hektar
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, Arian Sosial--(Sumber foto: Jul/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Kabupaten Seluma, Provinsi BENGKULU, mendapatkan kuota program Cetak Sawah Rakyat (PSR) seluas 400 hektar dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia. Jumlah tersebut meningkat dari usulan awal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma yang sebelumnya hanya seluas 235 hektar.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, Arian Sosial, usai menggelar rapat koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pelaksanaan program tersebut.
"Awalnya kami mengusulkan sekitar 235 hektare untuk program cetak sawah rakyat. Namun pada pertemuan terakhir dengan Dirjen Pertanian, kita mendapat tambahan kuota menjadi 400 hektare," ujar Arian, Senin (22/4).
BACA JUGA:Desa Kemang Manis Masih Dijabat Plt, Dinas PMD Seluma Tunggu SK Pemberhentian Alma Jumianto
Arian menjelaskan, program PSR ini merupakan bagian dari agenda prioritas nasional dalam mendukung ketahanan pangan, yang termasuk dalam program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, Dinas Pertanian Seluma telah memetakan empat lokasi yang berpotensi menjadi lahan cetak sawah baru. Keempat lokasi tersebut berada di Kecamatan Semidang Alas, Seluma Timur, Ulu Talo, dan Talo Kecil.
"Lokasinya sudah kami sampaikan ke pihak konsultan. Saat ini kami masih menunggu hasil survei dari Tim Survei Investigasi Desain (SID) untuk memastikan kelayakan masing-masing lokasi," jelasnya.
BACA JUGA:Tanam Bawang Putih di Rumah, Ini 6 Cara Mudah Menanam Bawang Putih Bisa Tumbuh Subur
BACA JUGA:Peringati Hari Bumi, Mahasiswa Desak Pemerintah Tolak Tambang Emas di Bukit Sanggul Seluma
Lebih lanjut, Arian menyebutkan bahwa proses pembangunan sawah baru ditargetkan akan dimulai pada tahun ini, dengan estimasi awal pengerjaan pada bulan Juni, tergantung pada hasil survei dan desain teknis dari tim SID.
Sumber anggaran untuk program ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dana pendamping dari Pemkab Seluma. Dana tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan survei, penelitian, penilaian kesesuaian lahan, hingga tahap desain dan konstruksi.
"Untuk estimasi biaya survei sekitar Rp700 ribu per hektar. Sementara untuk konstruksi, anggarannya berkisar antara Rp24 juta hingga Rp30 juta per hektar, tergantung kondisi lahan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

