Budidaya Bonsai Jadi Peluang Usaha Menarik di Tengah Masyarakat Bengkulu
Budidaya Bonsai Jadi Peluang Usaha Menarik di Tengah Masyarakat Bengkulu--(Sumber Foto: Veronika/BETV)
BACA JUGA:Pemkab Seluma Usahakan Perbaikan Jalan Lubuk Resam Dilaksanakan Tahun 2026
Perawatan bonsai, lanjut Tarzam, membutuhkan ketelatenan dan konsistensi, mulai dari pemangkasan, penyiraman, hingga pemupukan secara rutin.
“Biasanya sebulan sekali bonsai dicek, dipangkas, dan disemprot. Pemupukan dilakukan dua bulan sekali,” tambahnya.
BACA JUGA:Kios UMKM Pemprov di Pasir Putih Masih Kosong, Ini Alasan Pedagang Pantai
Meskipun tidak menghadapi tantangan besar, Tarzam menekankan pentingnya disiplin dan perhatian terhadap detail. Ia menilai, dengan perawatan yang baik, budidaya bonsai tidak hanya menyenangkan tetapi juga berpotensi menjadi sumber penghasilan.
“Sebenarnya tantangan tidak banyak, hanya perlu konsisten dalam perawatan. Kalau telaten, hasilnya bisa dijual dan jadi peluang usaha,” ujarnya.
BACA JUGA:Bupati Seluma Usulkan Pendirian Sekolah Rakyat untuk Pendidikan Alternatif ke Kemensos
BACA JUGA:Rotasi Jabatan di Lingkungan Korps Adhyaksa, Kajati Bengkulu Lantik Wakajati dan Kajari
Saat ini, penjualan bonsai di tempat tersebut masih dilakukan secara offline. Harga bonsai bervariasi, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp15 juta per batang, tergantung pada ukuran, bentuk, dan keindahan pohonnya.
“Harapan saya sederhana saja, semoga masyarakat semakin mencintai lingkungan dan mau merawat tanaman,” tutupnya.
BACA JUGA:Salimah Bengkulu Gelar Muswil ke-VI, Desi Andriani Terpilih Sebagai Ketua Baru Periode 2025-2030
BACA JUGA:Musda ke-I SIEJ Bengkulu Sukses, Dorong Kolaborasi Jurnalis Kawal Isu Lingkungan di Bengkulu
Diketahui, tempat budidaya bonsai tempat Tarzam bekerja dimiliki oleh Suryadi, yang juga dikenal sebagai pegiat tanaman hias di kawasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

