Kemenhaj Buka Rekrutmen Petugas Haji 2026, Cek Syarat dan Link Pendaftarannya di Sini

Berdasarkan informasi pada poster resmi, calon petugas haji wajib memenuhi syarat umum berikut, simak.

1. Warga Negara Indonesia.
2. Beragama Islam.
3. Sehat jasmani dan rohani (dibuktikan melalui Surat Keterangan Sehat dokter pemerintah).
4. Tidak sedang hamil (untuk perempuan).
5. Berkomitmen penuh dalam pelayanan jemaah haji.
6. Memiliki integritas, kredibilitas, dan rekam jejak baik, serta tidak pernah terlibat proses hukum.
7. Memiliki identitas kependudukan yang sah.
8. Mendapat izin tertulis dari atasan (bagi ASN atau pegawai instansi lain).
9. Mampu mengoperasikan aplikasi komputer atau aplikasi gawai (Android/iOS).
10. Diutamakan mampu berkomunikasi dalam bahasa Arab dan/atau bahasa Inggris.
11. Tidak sedang mengikuti tugas belajar.
12. Pasangan suami istri dilarang bertugas sebagai PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi pada tahun yang sama.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Terus Berinovasi Dalam Keterbukaan Informasi Publik

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Percepat Usulan NIP PPPK Paruh Waktu, 4.294 Tenaga Sudah Kantongi Pertek

Syarat Khusus PPIH Kloter

Seleksi PPIH Kloter dibagi menjadi sua formasi. Ini masing-masing syaratnya.

1. Ketua Kloter

1. ASN Kementerian Haji dan Umrah dan/atau Kementerian Agama.
2. Usia 30–58 tahun.
3. Sedang menjabat minimal eselon IV dan/atau memiliki pangkat minimal III/c atau jabatan fungsional Ahli Muda.
4. Pendidikan minimal S1.
5. Diutamakan sudah menunaikan ibadah haji.

2. Pembimbing Ibadah Kloter

1. Usia 35–60 tahun.
2. Telah menunaikan ibadah haji.
3. Memiliki sertifikat Pembimbing Ibadah Haji.
4. Pendidikan minimal S1.

BACA JUGA:Penyaluran BLT Kesra Mulai Bergulir, 90.899 Warga Bengkulu Terima Bantuan Melalui Kantor Pos

BACA JUGA:Polisi Ungkap Dugaan TPPO PMI Ilegal, 2 Warga Seluma Terlantar di Jepang, Belasan Orang Tertipu

Syarat Khusus PPIH Arab Saudi

Formasi PPIH Arab Saudi terdiri atas beberapa bidang yakni pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi, bimbingan ibadah, dan Siskohat. Ini masing-masing syaratnya.

1. Pelaksana Pelayanan Akomodasi, Konsumsi, dan Transportasi

• Usia 25–57 tahun.

2. Pelaksana Bimbingan Ibadah

• Usia 35–60 tahun.
• Sudah menunaikan ibadah haji.
• Memiliki sertifikat pembimbing ibadah haji.

3. Pelaksana Siskohat

• Usia 25–57 tahun.
• Bertugas sebagai operator Siskohat di instansi Kementerian Haji dan Umrah atau Kementerian Agama (Pusat, Kanwil, Kemenag Kabupaten/Kota), dengan masa kerja minimal 3 tahun.
• Mampu mengoperasikan aplikasi Siskohat dan pengolahan data.
• Diutamakan sudah mengikuti bimbingan teknis Siskohat (dibuktikan dengan sertifikat).

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Berhasil Realisasikan PAD Pajak Alat Berat Capai Rp1,5 Miliar

Sumber: