Transportasi Kapal ke Pulau Enggano Belum Bergerak, Keamanan Jadi Alasan
Transportasi Kapal ke Pulau Enggano Belum Bergerak, Keamanan Jadi Alasan--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Kapal Motor Penumpang (KMP) Pulo Tello belum bisa berlayar ke Pulau Enggano. Hal ini disebabkan oleh pengecekan alur Pelabuhan Pulau Baai yang sedang dilakukan pengerukan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Sisardi, mengatakan bahwa berdasarkan laporan tim teknis, alur Pelabuhan Pulau Baai sudah dapat dilalui. Namun, masalah utama terletak pada operasional kapal.
"Secara teknis, alur sudah bisa digunakan meskipun kondisinya belum ideal. Rencana awal memang KMP Pulo Tello yang akan berlayar, namun dari sisi keamanan dan operasional kapal, kami harus menilai lebih lanjut," kata Sisardi.
BACA JUGA:8 Warga Bengkulu yang Ikut Tausiah dan Masak Besar Bersama Willie Salim Dapat Hadiah Umroh Gratis
Perwakilan PT. ASDP, Haris Jamaludin, menyampaikan bahwa pihaknya siap memberangkatkan kapal ke Pulau Enggano ketika alur pelabuhan sudah aman dilalui. Namun, faktor keamanan tetap menjadi pertimbangan utama.
"Kami siap beroperasi begitu alur sudah dapat dilalui dengan aman. Namun, untuk saat ini, keselamatan menjadi prioritas, karena faktor keamanan lebih utama," ujar Haris.
Dia menjelaskan, perjalanan menuju Pulau Enggano memakan waktu hampir 12 jam, sehingga faktor keamanan sangat penting. Jika kapal tetap dipaksakan untuk berlayar dan terjadi kebocoran pada bagian vital kapal, hal tersebut dapat membahayakan keselamatan penumpang dan kapal.
BACA JUGA:Jaga Kesehatan Kulit Wajah dengan Konsumsi Buah Lontar, Cek Lebih Lengkap Disini!
BACA JUGA:Dampak Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai, Masyarakat Pulau Enggano Terisolir-Sembako Menipis
"Saat ini kami belum siap dengan kondisi alur yang ada, karena keselamatan penumpang lebih diutamakan," tambah Haris.
Ia menegaskan, meskipun ada cara atau solusi teknis yang dapat dilakukan dengan kondisi alur saat ini, risiko yang dihadapi terlalu besar.
Jika terjadi kebocoran, dampaknya bisa sangat serius, bahkan memerlukan perbaikan kapal yang memakan waktu lebih lama.
"Risiko kebocoran pada kapal akan sangat membahayakan dan bisa menyebabkan kapal harus didongkrak selama sebulan. Keamanan tetap menjadi prioritas utama," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

