Update PROGRAM BETV Terbaru

Ikuti terus update terbaru program betv beken dengan klik tombol dibawah ini.

Pemkot Bengkulu Akan Terapkan Disiplin Militer untuk Pelajar Nakal, Psikolog: Tidak Efektif!

Pemkot Bengkulu Akan Terapkan Disiplin Militer untuk Pelajar Nakal, Psikolog: Tidak Efektif!

Psikolog klinis dari RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu, Wendri Surya Pratama, M.Psi.--(Sumber Foto: Robi/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu untuk menerapkan pembinaan ala militer terhadap pelajar yang terlibat dalam kenakalan remaja menuai tanggapan beragam dari berbagai kalangan.

Kebijakan ini bertujuan untuk membentuk karakter dan menekan angka kenakalan remaja di lingkungan sekolah.

Wakil Ketua I DPRD Kota Bengkulu, Rahmad Widodo, menyatakan dukungannya terhadap langkah Pemkot tersebut. Menurutnya, pembentukan karakter siswa juga menjadi bagian penting dari proses pendidikan.

BACA JUGA:Salah Sasaran, Geng Motor di Bengkulu Aniaya Pengendara Tak Bersalah: 3 Ditangkap, 3 Buron

BACA JUGA:Lampu Lalin di Simpang Hibrida Mati Hampir Satu Bulan, Pengendara Was-was

“Terkait kenakalan remaja, khususnya pelajar, saya secara pribadi sangat mendukung jika ada usaha dari pemerintah untuk meminimalisir dan mengatasi permasalahan tersebut,” ujar Rahmad.

Namun, pendekatan militer tidak disetujui oleh kalangan profesional di bidang kesehatan mental. Psikolog klinis dari RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu, Wendri Surya Pratama, M.Psi., menyatakan bahwa definisi “anak nakal” harus dijelaskan terlebih dahulu sebelum menentukan metode pembinaan.

“Pertama, harus jelas dulu definisi anak nakal itu. Apakah anak yang sering bolos sekolah, kebut-kebutan, atau melakukan tindakan kekerasan. Kategorinya harus jelas,” ujar Wendri.

BACA JUGA:Pelindo Pastikan Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Tuntas Sesuai Target

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Optimalkan Penghimpunan Zakat ASN untuk Kaum Dhuafa

Ia juga menyoroti ketidakefektifan metode disiplin fisik dalam mengubah perilaku remaja secara mendasar. Menurutnya, pola pembinaan harus lebih mendalam dan disesuaikan dengan kondisi psikologis anak.

“Kalau pendekatannya hanya menghukum supaya anak jera, itu tidak tepat. Pendekatan seperti itu tidak akan mengubah perilaku secara signifikan,” tegasnya.

Meski rencana tersebut belum diterapkan secara resmi, diskusi publik mengenai efektivitas dan dampak dari pendekatan militer terhadap remaja kini tengah mencuat di kalangan masyarakat dan pakar pendidikan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait