Pendidikan Indonesia Yang Tak Kunjung Maju
Nasara Yayang Chantika, Mahasiswa Jurnalistik Universitas Bengkulu, merupakan penulis Opini tentang pendidikan di Indonesia, Senin 24 Oktober 2022.--(Sumber Foto: Nasara/Betv).
OPINI, BETVNEWS - INDONESIA yang dikutuk sebagai Negara berkembang akhirnya melepaskan kutukan tersebut setelah Amerika Serikat mencoret Indonesia dari daftar perdagangan negara berkembang pada bulan februari lalu. Hal ini sontak menimbulkan perdebatan diberbagai pihak.
Di satu sisi Indonesia patut bersyukur dan merasa bangga, namun disisi lain menimbulkan implikasi dari sisi ekonomi perdagangan. Maka perlu ditelusuri secara mendalam apakah Indonesia sudah memenuhi kategori sebagai negara maju.
Salah satu ciri-ciri dari Negara maju adalah tingkat ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi yang baik. Untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif tidak bisa lepas dari pendidikan yang diberikan oleh Pemerintah.
BACA JUGA:Aksi Pencurian Motor Kembali Marak, Motor Warga Benteng Lenyap di Jalan Museum Kota Bengkulu
SDM yang unggul dapat diperoleh jika pendidikan, pengetahuan, wawasan yang diberikan berguna, bermutu. Maka dari itu banyak yang meletakkan pendidikan yang berkualitas sebagai kunci utama mendobrak kemajuan negaranya.
Mengkoneksikan kemajuan teknologi dengan dunia pendidikan sehingga menghadirkan proses belajar mengajar yang lebih mudah, praktis dan tetap bermutu. Selain itu, masyarakatnya sebagian besar dapat dipastikan sudah tidak gagap teknologi lagi.
Jadi, bagaimana dengan negara kita Indonesia?
BACA JUGA:Pertanyakan Pendataan Tenaga Non ASN, Puluhan Tenaga Kesehatan Honorer Sambangi BKPSDM Mukomuko
Pendidikan adalah hak dari setiap manusia. Untuk menjadi pintar dengan wawasan yang luas adalah hak setiap individu. Hal ini sudah eksplisit dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa tujuan terbentuknya negara Indonesia salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan yang mulia ini hendaknya diwujudkan secara konkrit, dengan begitu label Indonesia sebagai negara maju memang benar-benar tercipta.
Sekolah yang selama ini menjadi ladang memperoleh pendidikan, nyatanya belum cukup kuat mencetak generasi bangsa yang dapat berdaya saing.
BACA JUGA:Kasus Korupsi RDTR, ASN PPTK Dihukum Lebih Berat Daripada Mantan Sekda
Infrastruktur yang tidak memadai, pemerataan pembangunan, kurikulum yang terus diganti-ganti, rendahnya mutu tenaga pengajar, gaji para guru honorer yang menunggak menjadi sumber masalah yang sampai saat ini belum mampu teratasi.
Banyaknya pelajar dari Indonesia yang harus mengecam pendidikan, melanjutkan studynya di luar negeri membuat kita benar-benar yakin bahwa perguruan tinggi didalam negeri masih kalah saing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: