KPU

KTT G20 Bali, Berikut Tokoh-tokoh Penting yang Sudah Tiba di Lokasi

KTT G20 Bali, Berikut Tokoh-tokoh Penting yang Sudah Tiba di Lokasi

Logo G20 Indonesia. --(Sumber Foto: ekonomi.bisnis.com)

BETVNEWS - Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 ke-17 yang diselenggarakan pada 15-16 November 2022 di Bali. 

Sebanyak 17 Kepala Negara hadir dalam momen puncak dari rangkaian agenda G20 selama presidensi G20 Indonesia ini. 

BACA JUGA:Satlantas Polres Lebong Mulai Berlakukan Tilang ETLE

Namun, terdapat 3 Kepala Negara yang dikonfirmasi tidak dapat menghadiri KTT G20 di Bali. Salah satunya yaitu Presiden Rusia, Vladimir Putin. 

Di pantau dari akun YouTube Sekretariat Presiden yang menyiarkan secara langsung momen kedatangan para pemimpin negara, terbaru ini menerima kedatangan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Presiden Argentina Alberto Fernández, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, PM India Narendra Modi, serta Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan. 

BACA JUGA:Komunitas Honda Jelajahi Pulau Lombok Menuju WSBK dan IATC Mandalika

Kemudian hadir pula PM Italia Giorgia Meloni, lalu disusul oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. 

Selang beberapa saat, Presiden China Xi Jinping sampai di lokasi KTT G20 lalu diikuti oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Tidak berselang lama, hadir pula Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.

BACA JUGA:Bikin Bangga Indonesia, Pebalap Astra Honda Sapu Bersih Podium Tertinggi IATC Mandalika

Datang pula Presiden AS Joe Biden yang kemudian masuk ke ruang KTT G20 bersama Presiden Jokowi. 

Sebelumnya juga telah datang PM Belanda Mark Rutte, Presiden Rwanda Paul Kagame, Presiden Komisi Eropa, Ursula Von Der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan Presiden Spanyol Pedro Sanchez.

BACA JUGA:Polda Bengkulu Lirik Kemungkinan Keterlibatan Pihak Lain Dalam Kasus OTT Pejabat di Bengkulu Utara

Selain itu, juga terpantau hadir PM Fumio Kishida dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, PM Australia Anthony Albanese, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Sekjen Antonio Guterres, serta Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: