HUT Provinsi Bengkulu ke-54, Ternyata Begini Sejarah Bengkulu

BACA JUGA:HUT Provinsi Bengkulu di Kabupaten Mukomuko dan Kepahiang

Adapun beberapa kerajaan yang pernah berdiri di Bengkulu dari abad ke-12 hingga ke-13, adalah sebagai berikut.

• Kerajaan Selebar di kawasan pelabuhan Pulau Baai dan Jenggalu.
• Kerajaan Sungai Serut.
• Kerjaan Sungai Lemau di daerah Pondok Kelapa.
• Kerajaan Empat Petulai di wilayah Rejang Lebong.
• Kerajaan Indera Pura.
• Kerajaan Sungai Itam di daerah Lebak.
• Kerajaan Gedung Agung dan Manau yang terletak di Bengkulu Selatan.

BACA JUGA:Desa Air Sempiang Kepahiang, Juara I Desa Wisata Tingkat Provinsi Bengkulu

Sekitar abad ke-15, kerajaan-kerajaan di wilayah Bengkulu berada di bawah pengaruh Kerajaan Majapahit yang menaklukkan Sriwijaya pada abad ke-13.

Pada masa itu, kerajaan-kerajaan di wilayah Bengkulu khususnya wilayah Rejang Lebong diperintah oleh para biksu (pemimpin Buddha) yang berasal dari kerajaan Sriwijaya.

Pada periode itu juga, Bengkulu mengembangkan abjad daerah dengan huruf Ka, Ga, Nga.

Ketika kerajaan Majapahit jatuh dari kekuasaan pada pertengahan abad ke-16, kerajaan wilayah Bengkulu berada di bawah pengaruh Kesultanan Banten.

BACA JUGA:Wanita Tertangkap Berzina Oleh Ayah Kandung Sendiri, Ternyata Sudah Bersuami

Sementara pada masa penjajahan, tahun 1685 Inggris masuk ke Bengkulu di bawah pimpinan Kapten J. Andiew dengan membawa tiga buah kapal bernama The Caesar, The Resolution dan The Defense yang menguasai Bengkulu selama kurang lebih 139 tahun (1685-1824).

Selama masa tersebut, ratusan tentara Inggris meninggal karena kolera, malaria, dan disentri.

Bagi orang Inggris, perjalanan ke wilayah Bengkulu sangat sulit. Saat itu, perjalanan dari Inggris ke Bengkulu memakan waktu 8 bulan.

Dalam perjalanan tersebut, juga terjadi perang dengan orang-orang yang tinggal di sana.

BACA JUGA:Honda Custom Playground Jadi Wadah Kreatifitas Anak Muda

Pada tahun 1714 - 1719, Inggris mendirikan Benteng Marlborough di bawah pimpinan Wakil Gubernur English Mdische Company (EIC), yaitu Josep Collet.

Namun karena kepercayaan diri dan kesombongan Josep Collet, setelah pembangunan tembok pada tahun 1719, Bengkulu di bawah pimpinan Pangeran Jenggalu menyerang tentara Inggris di Ujung Karang dan Benteng Marlborough.

Sumber: