Pengungsi Gempa Cianjur Mulai Terjangkit Penyakit

Pengungsi Gempa Cianjur Mulai Terjangkit Penyakit

Suasana di salah satu posko pengungsian gempa Cianjur. --(Sumber Foto: inforadar/Disway.id)

BETVNEWS- Seminggu setelah gempa magnitudo 5.6 di Cianjur, para pengungsi di tenda-tenda darurat mulai terjangkit berbagai penyakit.

Para pengungsi terserang penyakit diare, hipertensi, demam, dan inspeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akibat pengaruh cuaca.

BACA JUGA:Tuntut Keadilan, Orang Tua Murid 'Ngadu' ke Dewan

Plt Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Sumarjaya mengatakan, ada 600 pengungsi yang mengeluh sakit.

"Sempat naik, tapi sekarang trennya menurun, melandai," kata Jaya di Pendopo Bupati Cianjur, Minggu 27 November 2022.

Disebutkan, tim medis terus melakukan upaya pencegahan penyakit di tenda pengungsian melalui berbagai upaya, antara lain pengendalian sampah, fogging, termasuk memberikan pelayanan kesehatan produksi bagi ibu hamil.

BACA JUGA:351 Pelamar PPK Terdata Sementara di KPU Benteng

“Kita juga menyiapkan anti tetanus, sementara sudah terdapat 500 vial, butuh 1.000 vial,” ujarnya.

Ditegaskan Jaya, memasuki minggu kedua pasca gempa, penanganan mulai difokuskan pada non-trauma, yakni penyakit penyerta tersebut.

Jaya menambahkan, untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi korban gempa, pihaknya menerjunkan 2.675 tenaga kesehatan ke seluruh titik pengungsian.

BACA JUGA:Turunkan Kasus Kekerasan Pada Anak, Pemkab Mukomuko Gelar Sosialisasi

"Stok atau ketersediaan obat cukup. Berapa banyak yang kita butuhkan akan kita turunkan. Distribusi obat akan kita titipkan kepada relawan," ucap Jaya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, jumlah pengungsi kini mencapai 73.874 orang yang tinggal di 325 lokasi pengungsian.

"Sebanyak 183 lokasi merupakan tempat pengungsian terpusat, dan sisanya mandiri atau mengungsi di dekat rumah masing-masing," kata Suharyanto di Cianjur, Minggu malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: