Natal Dirayakan Setiap 25 Desember, Ini Sejarahnya

Natal Dirayakan Setiap 25 Desember, Ini Sejarahnya

Foto merupakan ilustrasi.--(Sumber Foto: Disway.id)

BETVNEWS- Umat Kristiani merayakan Natal setiap tanggal 25 Desember. Dalam bahasa Inggris, Natal disebut Christmas, yang berasal dari kata Cristes maesse yang berarti Mass of Christ (Misa Kristus).

Hari suci umat Kristiani ini merupakan peringatan hari lahir Yesus Kristus dari Nazaret. Banyak negara termasuk Indonesia juga menghormati hari raya keagamaan ini dengan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari libur nasional.

BACA JUGA:Curi Dompet dan Handphone, Pemuda di Kota Bengkulu Dibekuk

Setiap negara juga memiliki tradisi berbeda dalam merayakan Natal. Umat ​​Kristiani di Indonesia umumnya merayakan Natal dengan pergi beribadah di gereja kemudian mengunjungi rumah kerabat.

Perayaan Natal dulunya merupakan tradisi Kekaisaran Romawi yang menandai pergantian musim baru. Di luar negeri, Perayaan Natal umumnya terjadi pada musim dingin. Bagi orang Romawi, musim dingin adalah salah satu hari kelam yang harus mereka lalui.

Sebab, tak jarang mereka harus mengalami musim dingin yang sangat parah hingga mengganggu segala aktivitas. Oleh karena itu, ketika musim berakhir, orang Romawi akan bergembira dan berpesta.

BACA JUGA:Unggul Tipis, Timnas Indonesia Taklukkan Kamboja 2-1 di Piala AFF 2022

Di negara lain yaitu Skandinavia, bangsa Nordik merayakan Yule (istilah kuno untuk Natal) mulai tanggal 21 Desember yang merupakan titik balik matahari musim dingin hingga bulan Januari.

Sebagai bentuk syukur atas terbitnya matahari, ayah dan anak laki-laki akan membawa pulang kayu gelondongan besar yang akan mereka bakar untuk menghangatkan diri. Setelah itu, masyarakat akan melanjutkan pesta hingga kayu bakar habis yang bisa memakan waktu hingga 12 hari.

Tahun ini, Natal jatuh pada Minggu 25 Desember 2022. Pada tanggal tersebut umat Kristiani merayakan kelahiran Yesus. Walaupun sebenarnya kebenaran mengenai kelahiran Yesus tersebut juga sempat diperdebatkan.

BACA JUGA:Kilas Balik 2022: Daftar 12 Bencana Alam di Indonesia Sepanjang Tahun

Salah satu alasannya adalah sangat sedikit informasi tentang waktu ini di dalam Alkitab. Informasi ini terkandung dalam Perjanjian Baru dari Alkitab, khususnya dalam Injil.

Dalam Alkitab, terdapat empat Injil yang ditulis oleh empat penulis berbeda, yakni Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.

Dalam injil tertulis tentang kisah kematian dan kebangkitan Yesus. Akan tetapi, kisah kelahiran Yesus hanya tertulis dalam Injil Lukas dan Matius. Namun, kedua Injil tidak menyebutkan waktu tertentu mengenai hari kelahiran Yesus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: