Bahaya Kendaraan yang Diisi BBM Bercampur Air, Berkarat hingga Mati Mesin

Bahaya Kendaraan yang Diisi BBM Bercampur Air, Berkarat hingga Mati Mesin

Foto merupakan ilustrasi.--(Sumber Foto: auto2000.co.id)

BETVNEWS- Mesin kendaraan akan mengalami beberapa masalah jika kemasukan air. Air masuk ke dalam mesin kendaraan dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya pengaruh menerobos banjir atau ketika isi bahan bakar yang ternyata tercampur air.

Misalnya seperti kasus viral Pertalite campur air di SPBU Pertamina Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

BACA JUGA:Heboh Pertalite Campur Air di Karawang, Begini Penjelasan Pertamina

Air merupakan zat yang dilarang dalam proses pembakaran pada mesin kendaraan. Keberadaannya membuat pembakaran yang merupakan campuran bahan bakar, udara dan api menjadi tidak sempurna.

Efek mesin bercampur air bermacam-macam, mulai dari ringan hingga berat seperti brebet saat digas, akselerasi lambat, lemas akibat pengapian busi tidak sempurna, mesin mati hingga watter hammer yang perlu diservis mesinnya.

Air bisa masuk ke mesin karena berbagai sebab, misalnya dari filter udara saat kena banjir. Kasus lain dialami seorang pemilik sepeda motor pada Selasa 3 Januari 2023, yang mengalami kerusakan mesin usai mengisi Pertalite di SPBU Pertamina 34.413.06 di Karawang.

Pertamina juga telah menginformasi BBM yang digunakan konsumen tercampur dengan air.

BACA JUGA:Status Nikah Siri Pengantin Perempuan yang Kabur, Benarkah Diketahui Kades Setempat?

“Pengguna menguji kondisi motornya dengan mengambil sampel BBM yang diisikan ke tangki motor, ternyata BBM tersebut dicampur dengan air. Kondisi tersebut dibenarkan oleh mekanik yang sengaja didatangkan pihak SPBU untuk dilakukan pengecekan,” jelas Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Jawa Barat Patra Niaga Eko Kristiawan, dalam keterangan resminya.

Menurut Eko, air tersebut diduga berasal dari bak penampungan di SPBU yang terkena rembesan air hujan. Konsumen yang mengisi bahan bakar selama masa tenggang dikatakan mendapat kompensasi.

Mengutip cnnindonesia, Menurut Didi Ahadi, Head Dealer Technical Support Toyota Astra Motor (TAM) bulan lalu, masalah utama penggunaan bahan bakar campuran air adalah rusaknya sistem bahan bakar.

“Dampaknya pada sistem bahan bakar, yang meliputi pompa, saluran, filter, dan injektor. Jika terkena air, maka dapat merusak komponen tersebut,” ujarnya.

BACA JUGA:Kejagung Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi BTS, Termasuk Dirut Bakti Kominfo

Air dan bahan bakar memiliki senyawa berbeda yang tidak bisa dimampatkan saat proses pembakaran. Air juga dikatakan memiliki massa yang lebih berat sehingga dapat mengendap di bagian dalam tangki bahan bakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: