Menilik Pro dan Kontra Wacana Pemilu Sistem Proporsional Tertutup

Menilik Pro dan Kontra Wacana Pemilu Sistem Proporsional Tertutup

Foto merupakan ilustrasi.--(Sumber Foto: Medcom.id)

BETVNEWS- Saat ini, wacana pemilu dengan sistem proporsional tertutup atau sistem pemungutan suara partai sedang ramai diperbincangkan publik.

Hal itu berawal dari pernyataan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari, yang menyebut ada peluang penggunaan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024.

BACA JUGA:Mana yang Lebih Baik, Isi BBM dengan Hitungan Rupiah atau Liter? Ini Jawabannya

Wacana tersebut hadir setelah adanya gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Diketahui bahwa sistem pemilu proporsional tertutup adalah penetapan caleg terpilih bukan berdasarkan perolehan suara tetapi berdasarkan perolehan suara partai politik.

BACA JUGA:Biografi Umar bin Khattab Hingga Penerusnya, Khalifah Kedua Islam, Cek di Sini

Singkatnya, sekalipun rakyat memilih calon, suara itu menjadi suara partai politik.

Wacana pemilu sistem proporsional tertutup menuai berbagai kritik dan penolakan dari berbagai pihak, termasuk partai politik itu sendiri.

BACA JUGA:Benarkah Harga BBM di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara? Cek Faktanya

Ketua DPP NasDem Willy Aditya menilai wacana penggunaan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024 merupakan sebuah kemunduran.

Menurut Willy Aditya, jika diterapkan sistem pemilu proporsional tertutup, pemilih akan terpaksa membeli kucing dalam karung.

BACA JUGA:Pemuda Asal Panorama Tikam Polisi, Melawan saat Akan Diamankan

Ini karena mereka tidak tahu anggota legislatif mana yang akan mewakili mereka di parlemen.

“Demokratisasi jangan malah memundurkan yang sudah maju, namun membenahi dan menata ulang yang kurang. Kalau benar kita kembali ke sistem proporsional tertutup, maka akan terjadi kemunduran yang luar biasa,” kata Willy seperti dikutip suara.com pada Jumat 30 Desember 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: