Penyakit LSD Sapi di Bengkulu Bertambah, Ini Himbauan Pemprov
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, M. Syarkawi.--(Sumber Foto: Abdu/BETV)
Untuk mencegah penyebaran penyakit LSD sapi ke wilayah lain, Pemerintah Provinsi Bengkulu meminta Pemerintah Kabupaten Mukomuko untuk menerapkan pembatasan hewan ternak menuju dan dari Mukomuko ke wilayah lain.
"Memang karena wilayah tersebut berbatasan lalulintas hewan ternak antar provinsi, jadi sebarannya masih terbatas. Ini kami lakukan pembatasan juga supaya ternak yang terjangkit itu tidak dibawa ke daerah lain," Tambahnya.
BACA JUGA:Turun Gunung
BACA JUGA:Prosedur Sebelum hingga Setelah Donor Darah yang Wajib Kamu Jalani, Ini Langkahnya!
Penyakit LSD sapi ini, terang Syarkawi adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang ternak sapi dan kerbau.
Penyakit ini sudah dinyatakan wabah di Provinsi Bengkulu akhit 2022 lalu dengan penyebaran melalui vektor dan kontak langsung dengan ternak yang sakit.
BACA JUGA:Deklarasi Kamtibmas, Ini Upaya Dilakukan Polda Bengkulu
BACA JUGA:5 Manfaat Donor Darah yang Wajib Kamu Tahu, Cek di Sini!
Berbeda halnya dengan penyakit mulut dan kuku, daging sapi yang terjangkit penyakit LSD masih bisa dikonsumsi.
Dampak yang ditimbulkan pada hewan ternak yang terjangkit, yaitu penyusutan berat badan.
BACA JUGA:Waspada! 150 Orang Terinfeksi Virus HIV Aids, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Restoran Ta Wan Hadir di Bengkulu dan Sudah Sertifikasi Halal, Cek di Sini!
Adapun gejala yang ditimbulkan antara lain demam dengan suhu 40-41°C, nafsu makan berkurang, kulit berbenjol sampai dengan berkeropeng, dan dapat berakhir dengan kematian.
(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: