Desa di Kepahiang Ini, Warganya Sekolah ke Kabupaten Tetangga

Desa di Kepahiang Ini, Warganya Sekolah ke Kabupaten Tetangga

Nining Fawely, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang saat dimintai keterangan, Kamis 2 Maret 2023.--(Sumber Foto: Hendri/Betv).

BENGKULU, BETVNEWS - Kendati sudah mekar sejak 19 tahun yang lalu, ternyata pembangunan Infrastuktur di Kabupaten Kepahiang belum bisa dikatakan merata.

Terutama di wilayah perbatasan dengan Kabupaten tetangga, sarana infrastruktur baik berupa jalan maupun gedung Sekolah, sebagai sarana pendidikan masih sangat minim.

BACA JUGA:Ramai di Media Sosial Soal Jenazah Dikubur dalam Liang Penuh Air, Begini Fakta Lengkapnya

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang, Nining Fawely menyampaikan, ada beberapa Desa diperbatasan yang belum memiliki sarana pendidikan, diantaranya Desa Warung Pojok dan Desa Talang Tinggi.

Sehingga sebagian besar anak-anak yang ada di Desa Warung Pojok, saat ini menempuh pendidikan di wilayah Kabupaten Rejang Lebong.

BACA JUGA:74 Pelaku UMKM Bengkulu Selatan Terima Sertifikat Halal

"Karena di Desa Warung Pojok belum ada Sekolah, anak-anak kemudian sekolah di Kabupaten Rejang Lebong," sampai Nining, Kamis 2 Maret 2023.

Lanjutnya, bahwa pembangunan sekolah di Desa tersebut sangat memungkinkan dapat terealisasi, mengingat memang wilayah tersebut sangat padat oleh penduduk.

BACA JUGA:Hasil Ops Keselamatan Nala 2023, Polres BS Amankan 58 Knalpot Brong

Namun demikian, memang harus diusulkan terlebih dahulu kepada Pemerintah Pusat, atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Usulan pembangunan sekolah akan kita sampaikan, kalau lahan siap artinya kita perlu membahas ketersediaan anggaran," jelasnya lebih lanjut.

BACA JUGA:KPK Sebut Harley Davidson Milik Rafael Alun Adalah Kendaraan Bodong

Persoalan pendidikan di Kepahiang bukan hanya itu saja, pada Musrenbang Kecamatan Muara Kemumu, ada kendala lain mengenai kejelasan status lahan sekolah, sehingga berpengaruh terhadap realisasi pembangunan infrastruktur sekolah.

"Bahkan ada sekolah yang lahannya tidak memiliki sertifikat, kondisi ini sulit untuk mendapatkan bantuan pembangunan sarana infrastruktur," demikian tutupnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: