Viral Kristen Muhammadiyah Jadi Varian Baru, Fenomena Apa Itu? Begini Alasan Munculnya

Viral Kristen Muhammadiyah Jadi Varian Baru, Fenomena Apa Itu? Begini Alasan Munculnya

Bedah buku tentang fenomena varian baru Kristen Muhammadiyah.--(Sumber Foto: Muhammadiyah.or.id)

BETVNEWS -  Ada varian baru mengenai Kristen Muhammadiyah, hal ini viral dan menjadi perbincangan publik. 

Lantas apa itu Kristen Muhammadiyah yang dimaksud dalam varian baru tersebut?

BACA JUGA:Inilah Jadwal Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Rekrutmen Bersama BUMN 2023, Cek Jangan Sampai Salah!

Kristen Muhammadiyah atau disebut sebagai KrisMuha ini menjadi latar belakang keluarnya varian baru.

Menurut muhammadiyah.or.id, adanya fenomena unik tersebut, diketahui penelitian dilakukan oleh Abdul Mu'ti dan Fajar Riza Ulhaq, disusun secara utuh dalam buku berjudul "Kristen Muhammadiyah: Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan".

BACA JUGA:Gerak-gerik Pemotor Bonceng 3 Mencurigakan, Saat Digledah Polisi Temukan Ini

Selain itu, Kristen Muhammadiyah tersebut mengarah pada orang Kristen yang telah jadi simpatisan Muhammadiyah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dalam hal ini tertarik pada buku tersebut.

BACA JUGA:Bekuk Pelaku di Hotel, Polisi Amankan BB Rp280 Juta

Sehingga digelar acara bedah buku dengan Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, pada Senin 22 Mei 2023, di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta. 

Tergambar situasi toleransi pada buku tersebut, yang berlokasi di daerah-daerah terpencil Indonesia, khususnya pada daerah 3 T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Hal ini menurut Ketua LKKS PP Muhammadiyah, Fajar Riza Ulhaq.

BACA JUGA:6 Juni, Menkopolhukam dan Ketua MA ke Bengkulu, Agendanya Ini

Diketahui, daerah-daerah pinggiran Indonesia tersebut ialah Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT); Serui, Papua; dan Putussibau, Kalimantan Barat (Kalbar).

"Kami tidak menduga ketertarikan dan antusiasme masyarakat (pembaca) terhadap karya ini masih sedemikian besar hingga saat ini, meskipun buku ini pernah diterbitkan 2009 silam. Inilah kontribusi Muhammadiyah dalam membangun generasi Indonesia yang lebih toleran, inklusif, dan terbiasa hidup bersama dalam perbedaan," ucap Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: