Jejak Gus Dur: Musuh Saya Cuma Satu, Pak Harto

Jejak Gus Dur: Musuh Saya Cuma Satu, Pak Harto

Gus Dur, Sang Guru Bangsa Pemimpin Indonesia.--(Sumber Foto: Tim/Ist/Betv).

Pelajaran tersebut ialah berteman dengan pihak yang tidak sependapat atau bahkan pihak yang memusuhi kita. Nampaknya hal ini sederhana saja, apalagi jika hanya diomongkan, diseminarkan, dikhutbahkan, dan ditulis. 

BACA JUGA:Ada Sahabat Nabi yang Pernah Pingsan Ketika Puasa di Bulan Ramadhan, Begini Kisahnya

Yang sulit ketika dipraktikkan. Di sinilah Gus Dur mampu melakukannya tanpa sedikit pun rasa khawatir dan terbebani apapun.

Bukan sekedar itu saja, Gus Dur dalam hal ini mengenai musuh dalam dirinya, sudah sampai pada level “mencintai musuh”. 

BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi yang Paling Miskin namun Bahagia, Bisa Dijadikan Teladan!

Meskipun Gus Dur pribadi tidak pernah mempunyai musuh, kecuali orang-orang yang memusuhinya.  

Level “mencintai musuh” tidak hanya kerja keras pribadi, tetapi juga punya dampak atau mengundang reaksi hebat dari yang lain. 

BACA JUGA:Setan Bergembira, Ketika Manusia Takut Miskin Karena Bersedekah, Naudzubillah Min Dzalik!

Bahkan bisa jadi gara-gara melaksanakan kata-kata tersebut secara konsisten, seseorang bisa minimal dicurigai dan maksimal dimusuhi oleh seantero negeri. 

Apalagi jika sudah ada sentimen primordial seperti agama, ras, etnik, dan gender lalu dibumbui politik.

BACA JUGA:BERGETAR! Kisah Hancurnya Hati Para Sahabat, Saat Baginda Nabi Muhammad SAW Wafa

Namun, “cintailah musuhmu” bagi Gus Dur merupakan diplomasi kultural paling ampuh untuk memunculkan jalan keluar dari persoalan yang dinilai sangat sulit oleh sebagian orang. 

Ini memang tidak mudah, tetapi tidak ada sesuatu yang sulit bagi Gus Dur.

BACA JUGA:Dibuat Kagum! Kisah Umar Bin Khattab 'Berjumpa' Gadis Penjual Susu yang Jujur, Ada Kabar Bahagia Datang?

Prinsip mencintai semua inilah yang kemudian menjadikan Gus Dur dicintai oleh siapapun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: