Tradisi Meludah Suku Maasai di Kenya, Bentuk Cinta dan Keberuntungan, yang Diludahi Tak Boleh Kesal

Tradisi Meludah Suku Maasai di Kenya, Bentuk Cinta dan Keberuntungan, yang Diludahi Tak Boleh Kesal

Gambar hanya ilustrasi.--(Sumber Foto: ist)

BETVNEWS - Tradisi Meludah Suku Maasai di Kenya, Bentuk Cinta dan Keberuntungan, yang Diludahi Tak Boleh Kesal

Meskipun meludah adalah perbuatan yang tidak mengenakkan, namun bagi suku Maasai tradisi tersebut bukan suatu masalah melainkan bentuk kehormatan dan keberuntungan.

Meludah dianggap sebagai kehormatan dan ketika orang asing datang ke suku Maasai, mereka menyambutnya dengan cara meludahi telapak tangan.

BACA JUGA:Mengerikan! Tradisi di Suku Miao, Rambut Orang Mati Disimpan dan Dijadikan Konde Wanita

Dilansir News NCR, suku di Kenya dan Tanzania yang bernama Maasai dikenal dengan budaya dan tradisi, karena mereka memang memiliki banyak adat yang berbeda.

Ketika wanita menikah, ayah dari pengantin wanita meludahi kepala dan dada putrinya pada saat perpisahan. Dalam adat Maasai, ini adalah satu-satunya cara untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang mereka cintai. 

BACA JUGA:5 Suku Paling Sakti se-Indonesia, Ada yang Bisa Hilangkan Alat Kelamin Pria Hingga Mahir Santet

Meludahi kepala dan dada putrinya yang dilakukan oleh ayah pengantin wanita bertujuan untuk mengungkapkan cinta, orang yang diludahi pun tidak boleh merasa kesal dan tidak enak dan harus bahagia. 

Setelah itu, anak perempuan yang sudah diludahi biasanya langsung bergegas pergi tanpa menengok ke belakang, agar tak dikutuk menjadi batu.

BACA JUGA:Bukan Cuma di Indonesia, Ternyata Tradisi Perjodohan Juga Ada di Jepang, Begini Prosesnya!

Tradisi pernikahan unik suku Maasai di Kenya, pengantin wanita akan diberikan kepada pengantin pria. 

Setelah itu, kepala pengantin wanita dicukur dan banyak orang tua dari golongan suku inih hadir saat pernikahan berlangsung.

Selanjutnya, pengantin wanita berlutut di depan ayahnya dan meminta restu dari semua tetua. Dalam situasi seperti itu, saat memberikan semacam ritual berkah, para tetua rumah meludahi kepala dan dada pengantin wanita. 

BACA JUGA:Bikin SIM di Jepang Tidak Segampang di Indonesia! Biayanya Pun Mahal Hampir Rp40 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: