Aliansi Petani Sawit Merasa Dirampok? Begini Penjelasannya

Aliansi Petani Sawit Merasa Dirampok? Begini Penjelasannya

Aliansi Petani Kelapa Sawit saat melakukan aksi damai untuk menagih Janji Gubernur Bengkulu, Selasa 18 Juli 2023.--(Sumber Foto: Abdu/Betv)

BENGKULU, BETVNEWS - Aliansi Petani Kelapa Sawit (APKS) Provinsi Bengkulu, menggelar aksi untuk menagih janji Gubernur dan para Bupati guna menindak Pabrik kelapa sawit yang tidak menaati ketetapan Tandan Buah segar (TBS), Selasa 18 Juli 2023.

Ketua APKS Provinsi Bengkulu, Edy Masyhuri mengatakan, selain menagih janji tersebut pihaknya turut meminta Pemerintah Daerah agar memasukan cangkang kelapa sawit sebagai variabel pendapatan dalam perhitungan harga TBS

Hal ini agar harga TBS ditingkat petani dapat naik dari harga terendah yakni Rp1.700-an/Kg bisa lebih baik lagi kedepannya. 

BACA JUGA:Waspada Kebakaran! Api Kembali Hanguskan Rumah Warga Kota Bengkulu

Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi dorongan variabel cangkang untuk menunjang harga TBS di daerah sehingga TBS bisa di atas harga Rp2.000/Kg.

Ia menekankan, alasan cangkang harus dimasukkan dalam indeks penetapan harga, lantaran saat ini cangkang sudah masuk dalam komoditas ekspor. 

BACA JUGA:Pedagang Sayur Diduga Jadi Korban Hipnotis, Emas Seberat 25 Gram Raib

Untuk itu, dirinya menyayangkan aktivitas ekspor komoditas cangkang sawit di daerah tidak berdampak pada harga pembelian TBS milik petani.

"Numbuk padi aja dedaknya itu milik petani, itu nggak ada aturannya sedangkan sawit ada aturannya. Di Bengkulu itu kalau kami hitung harga cangkang sekarang 1.700/Kg dan produksi kita sekitar 10.000 Ton, artinya kita dirampok sekitar 2 milyar per hari di Bengkulu," ungkap Edy Masyhuri.(*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: